Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai musikus yang peduli dengan isu sosial, Glenn Fredly tak melupakan keberadaan penyandang disabilitas. Setahun sebelum meninggal, Glen sempat turut berpartisipasi dalam program Peduli Disabilitas yang digagas komunitas inklusifitas disabilitas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Waktu itu dia sendiri yang menemui kami di Mall Cilandak Town Square. Dan dia adalah musikus yang memiliki pengetahuan cukup baik tentang disabilitas," kata Komisioner Komisi Nasional Perempuan, Bahrul Fuad yang sebelumnya aktif di organisasi inklusi disabilitas, Kamis 9 Februari 2020. "Glenn Fredly tahu apa saja yang tertera dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Glenn Fredly meninggal di Rumah Sakit Setia Mitra, Fatmawati, Jakarta Selatan, pada Rabu 8 April 2020, pukul 18.47 WIB. Pelantun tembang 'Kasih Putih' ini meninggal dalam usia 44 tahun karena sakit radang selaput otak.
Glenn Fredly. Instagram
Bahrul Fuad menceritakan, pada Mei 2019, program peduli disabilitas melibatkan Glenn Fredly dengan sejumlah kelompok penyandang disabilitas. Kerja bareng itu menghasilkan lagu dan video musik bersama sejumlah difabel dari Yogyakarta. Sebelumnya, Glenn Fredly juga membuat video musik dan lagu untuk ajang ASIAN Paragames 2018.
"Konsernya di Lotte Avenue pada Juni 2019 juga melibatkan dan mengundang teman-teman disabilitas," kata Bahrul Fuad. Saat itu, Glenn Fredly sempat meminta seorang penyandang disabilitas yang memiliki suara emas untuk turut ikut bernyanyi dengannya di atas panggung.
Menurut Bahrul Fuad, Glenn Fredly adalah musikus dengan intelektualitas yang tinggi. "Dia suka membaca dan tahu bagaimana bersikap kepada setiap orang dari kelompok manapun," kata pria yang biasa disapa Cak Fu, ini.