Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Pemerintah melobi Elon Musk untuk penyediaan jaringan Internet di puskesmas.
Jaringan Internet dapat mendukung peningkatan layanan kesehatan.
Pada tahun ini diharapkan seluruh puskesmas terhubung dengan jaringan Internet.
JAKARTA – Bagi Jamaluddin, 36 tahun, jaringan Internet sangat penting untuk memperbaiki layanan kesehatan masyarakat. Apalagi kalau fasilitas itu bisa disediakan di setiap puskesmas yang berada di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). “Pastinya akan memudahkan tenaga kesehatan menjangkau warga,” kata pemuda pelopor dari Kecamatan Terenteng, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, itu kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagai ilustrasi, Jamaluddin mencontohkan penanganan stunting. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi angka stunting di Kubu Raya mencapai 27,6 persen. Sedangkan menurut E-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat, angkanya hanya 6,8 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Suasana Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta. TEMPO/Subekti
Perbedaan data ini tentu menjadi persoalan. Sebab, pola penanganan disusun berdasarkan data tersebut. Jika datanya tidak akurat, penanganan yang diambil dipastikan tidak tepat. “Dengan adanya jaringan Internet di puskesmas, diharapkan persoalan data ini bisa dibenahi,” ucapnya. “Jadi, nanti masalah stunting bisa dikeroyok bersama-sama.”
Perbedaan data, kata Jamaluddin, biasanya terjadi karena sistem informasi masih dijalankan secara manual. Puskesmas yang berada di pelosok tentu bakal kesulitan mengirim data ke pusat pelaporan. “Kampung kami berada di paling ujung tenggara Kabupaten Kubu Raya,” katanya. “Dari pusat kabupaten bisa lima jam menempuh perjalanan melalui sungai.”
Jika jaringan Internet sudah tersedia, kata Jamaluddin, masalah jarak tentu bukan lagi menjadi persoalan. Data yang dimiliki puskesmas bisa segera dikirim hanya dalam hitungan menit. “Pemerataan jaringan Internet ini sangat kami tunggu,” katanya.
Harapan serupa disampaikan Muhammad Daris, warga Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat. Bahkan, menurut dia, jaringan Internet ini bukan hanya berguna untuk meningkatkan layanan kesehatan. Fasilitas ini juga sangat membantu membuka wawasan masyarakat yang pada ujungnya bisa meningkatkan kesejahteraan. “Kami berharap rencana ini bukan sekadar janji seperti halnya penyediaan BTS (base transceiver station),” katanya. “Katanya akan dibangun di Pulau Karimata dan Pulau Maya, tapi nyatanya malah mangkrak.”
Kementerian Kesehatan mencatat, saat ini sebanyak 1.475 puskesmas di wilayah 3T belum memiliki akses Internet yang stabil. Di luar jumlah itu, terdapat 745 puskesmas lagi yang sama sekali belum memiliki jaringan Internet. “Kami sedang menjajaki kerja sama dengan Starlink sebagai salah satu penyedia jaringan Internet,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi.
Starlink adalah nama jaringan satelit yang dikembangkan perusahaan SpaceX untuk menyediakan Internet murah di lokasi terpencil. Starlink menjadi satelit pertama dan terbesar di dunia dengan konstelasi menggunakan orbit bumi yang rendah untuk menghadirkan Internet broadband yang mampu mendukung aktivitas online. Jaringan yang dimiliki Starlink telah digunakan dalam layanan kesehatan di Filipina, Rwanda, Mozambik, dan Nigeria.
Untuk rencana kerja sama itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah bertemu langsung dengan pemilik Starlink, Elon Musk. Pertemuan ini berlangsung di California, Amerika Serikat, pada pekan lalu.
Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin bertemu dengan Elon Musk dalam kunjungan kerjanya ke Amerika Serikat, 4 Agustus 2023. Kemkes.go.id
Menurut Nadia, pemerintah telah menggunakan aplikasi untuk pelayanan kesehatan di semua tingkatan fasilitas kesehatan. Karena itu, kebutuhan jaringan Internet untuk puskesmas menjadi kebutuhan mendesak. “Sehingga nanti masalah kesehatan di seluruh wilayah, misalnya seperti stunting, bisa terpetakan secara real time,” ucapnya. “Saat ini, di 2.220 puskesmas, pendataan itu masih terhambat.”
Pemerintah ingin menjajaki kerja sama dengan Starlink karena provider itu telah menjadi penyedia jaringan Internet murah yang mempunyai satelit terbesar di dunia. Selain itu, Starlink mempunyai rekam jejak yang baik dalam memberikan layanan Internet untuk fasilitas kesehatan di Filipina, Rwanda, Mozambik, dan Nigeria.
Pemerintah, kata Nadia, bakal kembali mendatangi kantor Starlink untuk rencana pematangan kerja sama penyediaan layanan Internet di puskesmas. “Tapi soal teknisnya diserahkan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika karena ini berkaitan dengan akses Internet,” ucapnya. “Dari pertemuan awal, Elon Musk sudah memahami manfaat kerja sama itu.”
Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan, Zudan Arif Fakrulloh, menyambut rencana pengembangan layanan Internet di puskesmas di wilayah terpencil. Sebab, saat ini jaringan Internet di wilayah perbatasan memang masih sangat minim. “Pelayanan kesehatan merupakan pelayanan dasar yang mesti dipenuhi dan membutuhkan pengembangan teknologi informasi,” ucap dia.
Selain jaringan Internet, kata Zudan, fasilitas kesehatan di kawasan terpencil dan perbatasan masih minim sumber daya manusia serta sarana dan prasarana. Sebagian besar rumah sakit di 54 kabupaten/kota yang berada di perbatasan bahkan kekurangan dokter spesialis. Padahal setiap rumah sakit membutuhkan dokter spesialis, seperti spesialis gigi. “Di rumah sakit saja kurang, apalagi yang di puskesmas?” ucapnya. “Kebutuhan utama ini juga perlu diperhatikan agar layanan kesehatan di daerah perbatasan dan 3T bisa menjadi maksimal.”
Guru besar Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia, Tjandra Yoga Aditama, mengatakan rencana penyediaan jaringan Internet di seluruh puskesmas perlu segera direalisasi. Ia yakin Internet mampu meningkatkan layanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. “Seharusnya penyediaan Internet di semua desa sudah menjadi program pemerintah tahun ini,” ucapnya. “Jadi, tentu program kesehatan akan berintegrasi dengan program pemerintah.”
Menurut Yoga, jaringan Internet hanya menjadi fasilitas pendukung untuk meningkatkan layanan kesehatan. Sedangkan masalah utama yang harus menjadi perhatian adalah ketersediaan tenaga kesehatan primer. “Tenaga kesehatan ini perlu dijamin kehidupannya,” kata dia. Jaminan itu termasuk penghasilan, keamanan kerja, dan pengembangan karier. “Penyediaan alat kesehatan dan sistem rujukan yang baik juga penting.”
IMAM HAMDI | ASEANTY PAHLEFI (PONTIANAK)
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo