Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Menakar Peluang Yenny di Kubu Prabowo

Prabowo Subianto disebut Yenny Wahid sebagai top list kandidat yang didukung dalam pemilihan presiden 2024. Menuju calon wapres?

8 September 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Prabowo Subianto bertemu dengan Yenny Wahid di kediaman Prabowo di Kertanegara.

  • PAN masih bertekad mengusung Erick Thohir sebagai bakal calon wakil presiden.

  • Yenny ingin menampilkan dua hal, yakni dukungan kepada Prabowo Subianto serta penolakan terhadap Muhaimin.

JAKARTA – Juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyatakan tak ada kesepakatan politik dalam pertemuan Prabowo dengan Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid. Pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu hanya silaturahmi biasa sekaligus reuni antara Prabowo dan keluarga Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. "Tidak ada hal yang spesifik dibahas. Hanya diskusi masalah-masalah kebangsaan," ujar Dahnil saat dihubungi pada Kamis, 7 September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam pertemuan itu, menurut Dahnil, Prabowo tidak secara khusus membahas nama-nama bakal calon wakil presiden yang akan mendampinginya dalam kontestasi pemilihan presiden 2024. Prabowo tengah mempertimbangkan nama-nama yang diusung oleh partai anggota koalisi ataupun nama yang muncul di publik. "Semua tokoh potensial akan dibicarakan dan didiskusikan dengan partai koalisi," ujar Dahnil.

Pertemuan Prabowo dengan putri presiden ke-4 Indonesia, Abdurrahman Wahid, itu berlangsung di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu, 6 September 2023. Menjelang akhir pertemuan, ibunda Yenny, Sinta Nuriyah Wahid, menyusul ke Kertanegara.

Seusai pertemuan, Yenny dan Prabowo menggelar konferensi pers. Dalam keterangannya, Yenny berujar bahwa Prabowo merupakan top list kandidat kuat yang didukung dalam pemilihan presiden 2024. Yenny mengaku memiliki banyak kesamaan dengan Prabowo. Yenny menyebutkan ibundanya, Sinta, merestui, bahkan mendoakan Prabowo.

Prabowo merupakan bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju. Koalisi ini terdiri atas Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, Golkar, dan Partai Bulan Bintang. Saat ini, partai politik anggota Koalisi masih mencari sosok bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo. Sejumlah nama masuk radar Koalisi, seperti Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, serta mantan Menteri Hukum dan HAM, Yusril Ihza Mahendra. Belakangan, nama Yenny juga masuk kandidat.

Dahnil mengatakan Prabowo masih mencari kandidat terbaik untuk mendampingi dirinya dalam pilpres 2024. Prabowo mempertimbangkan semua nama yang diusung Koalisi ataupun nama yang muncul di publik, termasuk Yenny. "Nama-nama calon pasti akan didiskusikan dengan partai Koalisi," ujarnya.

Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Yenny Wahid dan Bakal Calon Presiden yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan pertemuan di rumah Prabowo Subianto, Jakarta, 6 September 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis

Dihubungi secara terpisah, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan rencana pertemuan pembahasan nama bakal calon wakil presiden sudah disampaikan kepada anggota Koalisi. PAN menyambut baik pertemuan itu. Kendati begitu, kata Viva, partainya belum mengetahui detail pembahasan pertemuan tersebut.

Viva berharap Yenny mendukung Prabowo sebagai bakal calon presiden. Yenny memiliki basis dukungan dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Dukungan Yenny akan membuat suara NU di koalisi bisa masuk ke kubu Prabowo. Viva mengatakan, jika ada Yenny dan ikut dalam Koalisi Indonesia Maju, itu akan memperbesar kolam untuk mendulang suara pemilih di kalangan NU.

Meski begitu, kata Viva, PAN masih bertekad mengusung Erick sebagai bakal calon wakil presiden. Menurut dia, pemilihan presiden kali ini berbeda dengan pemilihan presiden pada 2019. Pemilu kali ini lebih berat karena elektabilitas nama-nama bakal calon presiden selisihnya tidak begitu jauh.

Dengan begitu, Viva menilai, dibutuhkan bakal calon wakil presiden yang bisa memberikan kontribusi elektoral untuk mendukung kemenangan dalam kontestasi pemilu. "PAN tetap memperjuangkan Erick Thohir," ujarnya.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Dave Akbarshah Fikarno Laksono, mengatakan partainya menyambut baik semua komunikasi politik untuk pemenangan pemilihan presiden 2024. Dave menyatakan Yenny memiliki basis dukungan NU yang kuat. Yenny, kata dia, akan dimasukkan ke tim pemenangan kubu Prabowo jika bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju. "Yenny bukan orang asing di kubu kami," ujar Dave, kemarin.

Dave menyatakan tidak setuju bila Yenny menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Prabowo. Golkar menyatakan masih berkomitmen mengusulkan nama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai bakal calon wakil presiden. Dave menilai kursi bakal calon wakil presiden sudah selayaknya diberikan kepada Golkar. Alasannya, Golkar merupakan peraih kursi kedua terbanyak di Dewan Perwakilan Rakyat setelah PDI Perjuangan dalam Pemilu 2019. Sebagai pemegang kursi terbanyak kedua, Golkar berhak mendapat posisi bakal calon wakil presiden. "Kami kan sudah mengalah (tidak mengajukan sebagai bakal calon presiden). Jadi, selayaknya kursi bakal calon wakil presiden harus dari Golkar," kata Dave. 

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, 13 Februari 2023. Dok. Tim Media Prabowo Subianto

Penilaian Pengamat Politik

Sejumlah pengamat politik menilai pertemuan Yenny Wahid dengan Prabowo Subianto bisa menjadi manuver politik di antara tiga koalisi partai politik. Tiga koalisi tersebut adalah Koalisi Indonesia Maju yang terdiri atas Gerindra, Golkar, dan PAN; Koalisi NasDem-Partai Kebangkitan Bangsa plus Partai Keadilan Sejahtera; dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang disokong Partai Persatuan Pembangunan.

Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, mengatakan Prabowo perlu mendapat dukungan dari kalangan NU—organisasi Islam terbesar di Indonesia. Upaya untuk mendapatkan dukungan itu bisa dilakukan dengan mendekati tokoh-tokoh kunci NU, salah satunya Yenny Wahid. "Dia anak Gus Dur dan punya basis pemilih cukup kuat. Bisa saja secara perlahan dapat mendorong kelompoknya agar memilih Prabowo," kata Adi kepada Tempo, kemarin.

Namun, Adi menilai, Prabowo tidak akan melirik Yenny sebagai bakal calon wakil presiden. Sebab, kata Adi, nama Yenny hampir tidak pernah muncul dalam survei elektabilitas dan popularitas bakal calon wakil presiden.

Prabowo sendiri saat ini membutuhkan sosok untuk menambal kelemahannya. Menurut Adi, tokoh dari kalangan NU yang bisa mendongkrak Prabowo secara elektoral adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. "Dia cukup populer ketimbang Yenny," kata Adi.

Selain bertemu dengan Prabowo, Yenny sempat bersua dengan bakal calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo, di kediaman keluarga Gus Dur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Ahad, 13 Agustus lalu. Adi mengatakan Yenny pasti akan memberikan dukungan kepada Prabowo dan Ganjar. Namun dukungan itu tidak akan disampaikan secara tertulis.

Adapun Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, menilai Yenny berpeluang menjadi bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo. Selain memiliki basis dukungan NU, terutama di Jawa Timur, Ujang berpendapat, Yenny merupakan tokoh perempuan yang memiliki jaringan internasional. Bila tidak menjadi bakal calon wakil presiden pun, Ujang menilai Yenny bisa ditempatkan sebagai tim pemenangan atau jabatan strategis lainnya. "Intinya, Yenny memiliki suara potensial," ujar Ujang.

Dalam kesempatan terpisah, analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, mengatakan pertemuan Yenny dan Prabowo tidak bisa dilepaskan dari deklarasi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Anies-Muhaimin merupakan bakal calon presiden dan wakil yang diusung NasDem dan PKS.

Arifki menilai Yenny tampaknya ingin menampilkan dua hal, yakni dukungan terhadap Prabowo sebagai bakal calon presiden dan penolakan terhadap Muhaimin. Menurut dia, Prabowo ingin mendapat dukungan NU. Yenny dianggap bisa mengimbangi Muhaimin karena memiliki dukungan dari kalangan NU dan basis pendukung di Jawa Timur. Namun bukan berarti akan mudah mengambil suara Muhaimin. Sebab, Muhaimin memiliki basis dukungan yang lebih terstruktur karena memiliki mesin partai. 

HENDRIK YAPUTRA

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus