Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Difabel

Bioskop Bisik Pakai Audio Transmitter Bantu Tunanetra Nonton Film

Alat audio transmitter ini dapat mempersingkat persiapan pelaksanaan bioskop bisik untuk tunanetra saat menonton film.

7 April 2019 | 12.12 WIB

Seorang 'visual reader' (kiri) membisiki alur cerita film Ada Apa dengan Cinta 2? kepada penyandang tunanetra saat mengikuti acara Bioskop Harewos di Bandung, Jawa Barat, Ahad, 12 Agustus 2018. Bioskop tersebut ditujukan untuk memberikan sensasi menonton film kepada tunanetra dengan cara mempertemukan mereka dengan orang baru di luar lingkungannya. ANTARA/Raisan Al Farisi.
Perbesar
Seorang 'visual reader' (kiri) membisiki alur cerita film Ada Apa dengan Cinta 2? kepada penyandang tunanetra saat mengikuti acara Bioskop Harewos di Bandung, Jawa Barat, Ahad, 12 Agustus 2018. Bioskop tersebut ditujukan untuk memberikan sensasi menonton film kepada tunanetra dengan cara mempertemukan mereka dengan orang baru di luar lingkungannya. ANTARA/Raisan Al Farisi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Bioskop bisik merupakan salah satu sarana agar tunanetra bisa menikmati film. Selayaknya menonton film di bioskop, di bioskop bisik juga ada relawan yang membisikkan kepada tunanetra tentang cerita film yang tidak ada dialognya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Biasanya satu orang relawan membisikkan cerita kepada seorang tunanetra. Sekarang, perkembangkan teknologi memungkinkan tunanetra mendengar bisikan melalui audio transmitter, sehingga cukup seorang relawan yang menceritakan detail adegan tanpa dialog kepada sejumlah tunanetra.

Tempo mencoba bagaimana audio transmitter ini mengantarkan suara kepada para tunanetra yang menonton film 'My Stupid Boss2' di XXI One Belle Park, Ahad 31 Maret 2019. Pada kesempatan itu, setiap tunanetra dipasangkan alat seperti headset atau ear phone ke telinga yang terhubung dengan sebuah kotak transmitter seukuran kotak sabun mandi.

Pada kotak tadi terdapat empat tombol. Dua tombol di sebelah kanan berfungsi mengatur volume dan dua tombol di sebelah kiri untuk menentukan frekuensi. Tombol on dan off-nya ada pada bagian paling atas. Meski dapat mengantarkan gelombang suara dalam satu ruangan, alat ini tidak dapat digunakan pada jarak lebih dari 10 meter.

Koordinator Bioskop Bisik sekaligus Social Media Officer Think Web, Rheisma Siti Pratiwi mengatakan alat audio transmitter ini dapat mempersingkat persiapan pelaksanaan bioskop bisik. "Karena penggambaran filmnya cukup dari satu relawan saja. Alatnya juga sederhana, tinggal dipasang pada telinga teman tunanetra dengan frekuensi dan volume yang sudah diatur," ujar Rheisma. Think Web merupakan perusahaan penggagas program bioskop bisik.

Di acara nonton bareng film 'My Stupid Boss2"' tadi, tersedia 10 alat audio transmitter. Ini adalah kali keempat Think Web menggunakan alat bantu tersebut. "Pada dasarnya kami tetap mengutamakan cara berbisik karena kampanye kami adalah pembisiknya yang melakukan tindakan inklusif dengan cara mengetahui bagaimana tunanetra menonton," ujar Rheisma.

Seorang peserta tunanetra yang turut menonton, Alent Napitupulu mengatakan suara yang dihasilkan audio transmitter pada awalnya kurang jernih. Namun, setelah melakukan penyesuaian frekuensi, suara pembisik terdengar lebih jernih. "Tinggal penggambarannya saja harus lebih deskriptif," ujarnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus