Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang petinggi Microsoft, Chuck Edward mengaku menyembunyikan kondisi disabilitasnya selama delapan tahun. Chuck yang kini menjabat sebagai Head of Global Talent Acquisition Microsoft menceritakan bagaimana awal dia merasakan sesuatu yang berbeda pada tubuhnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 2011, Chuck Edward memberikan pidato di depan orang banyak. "Tiba-tiba, lutut dan lengan saya bergetar hebat saat berdiri di belakang podium," kata Chuck seperti dikutip dari laman internal News Microsoft, Kamis 28 Mei 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengira lutut dan lengannya bergetar karena grogi. Namun kondisi itu tak kunjung reda seusai acara. Chuck Edward sempat mengabaikannya selama beberapa bulan. Hingga pada 2012 dia memeriksakan diri ke dokter. Dari situ dia divonis mengalami Multiple Sclerosis atau MS.
Chuck memutuskan merahasiakan kondisi itu kepada semua orang. "Saya belum bisa menerima keadaan difabel ini dan tak ingin ada orang yang memandang aneh atau kasihan kepada saya," katanya.
Selama itu pula, Chuck Edward hanya menceritakan kondisinya kepada sang istri, Nicky dan rekannya yang menjabat President of Multiple Sclerosis Society, Laurie Johnson. Kepada Laurie, Chuck Edward menceritakan perjalanan kondisi fisiknya yang kian menurun.
Head of Global Talent Acquisition Microsoft Chuck Edward. Foto: Shrm
Multiple Sclerosis atau gangguan saraf pada otak, mata, dan tulang belakang yang dialami Chuck Edward membuat dia tergerak untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif. Tentu tak sulit bagi Human Resource Executive dan Artificial Intelligent Support di Microsoft untuk membentuk sistem kerja yang lebih terbuka.
Dalam setiap pertemuan, Chuck Edward juga selalu menyelipkan pesan tentang dunia kerja yang inklusif. "Saya sampaikan di depan keryawan, pelamar, dan pemberi kerja bahwa penyandang disabilitas memiliki aspirasi yang unik dan berbeda. Mereka harus mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan hasil kerjanya dan lebih terbuka," kata dia.
Akhirnya, pada awal 2020, Chuck Edward membuka identitas difabel Multiple Sclerosis yang disembunyikan selama delapan tahun. Di saat yang sama, sudah diterapkan mekanisme kerja yang lebih terbuka dan inklusif di Microsoft.
"Saya menyesal menyembunyikan kondisi ini. Tapi saya bersyukur sebuah sistem telah terbentuk. Banyak difabel yang dapat terakomodasi aspirasinya, baik di perusahaan tempat saya bekerja atau perusahaan lainnya," kata Chuck Edward. Dia juga menggalang dana sekaligus pemberdayaan difabel Multiple Sclerosis melalui kerja sama dengan National Multiple Sclerosis Society.