Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Pemerintah mewaspadai masuknya varian Delta Plus.
Dianggap lebih menular daripada varian Delta sebelumnya.
Varian Delta Plus sudah menyebar di Malaysia.
JAKARTA — Pemerintah mewaspadai ancaman masuknya virus corona jenis baru, yaitu Delta AY.4.2. Varian yang disebut Delta Plus dan lebih berbahaya dari varian Delta itu telah menyebar di Malaysia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan pemerintah berupaya mencegah perembesan varian Delta Plus lewat pemeriksaan riwayat kesehatan orang dari luar negeri serta kewajiban karantina. "Upaya pemerintah melakukan screening berlapis," kata Wiku, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pendatang dan pelaku perjalanan dari luar negeri menjalani pemeriksaan kesehatan dasar di gerbang kedatangan bandar udara. Mereka juga diwajibkan melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) meski telah diperiksa di negara asal. Setelah itu, mereka wajib menjalani isolasi di hotel selama tiga hari. Masa karantina bisa bertambah panjang menjadi lima hari bagi orang yang baru sekali divaksin alias belum lengkap. Begitu juga bagi orang yang bepergian bersama anak-anak yang belum mendapat vaksinasi. Pada akhir masa karantina, mereka kembali diwajibkan menjalani uji seka.
Peningkatan intensitas limitasi mobilitas warga, Wiku melanjutkan, akan diterapkan pemerintah menjelang libur akhir tahun. Berkaca dari libur akhir tahun 2020, peningkatan pergerakan orang berimbas pada lonjakan jumlah kasus Covid-19. "Kelalaian disiplin protokol dan tidak terkendalinya mobilitas penduduk memicu kenaikan," ujarnya. "Pemerintah tidak melarang liburan, tapi aspek kehati-hatian tetap harus diperhatikan." Regulasi untuk menekan mobilitas penduduk pada akhir tahun sedang dibahas secara lintas kementerian dan lembaga.
Menurut Wiku, pemerintah juga akan meningkatkan pemeriksaan whole genome sequencing. "Seluruh provinsi di Indonesia ada di level 1 berdasarkan penilaian WHO. Ini harus kita pertahankan," kata guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia itu. Level 1 merupakan tingkat penularan terendah dan aman bagi pelaku perjalanan selama menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Calon penumpang melintas di depan konter tiket kapal feri tujuan Malaysia dan Singapura di Pelabuhan Internasional Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau. ANTARA/M.N. Kanwa
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan pemerintah bisa menambah masa karantina orang yang baru tiba dari luar negeri menjadi tujuh hari untuk mencegah penyebaran Delta Plus ke Indonesia. "Delta AY.4.2 ini juga 15 persen lebih ganas daripada yang sekarang," kata dia. Pada Juni dan Juli lalu, varian Delta menjadi pemicu ledakan jumlah kasus yang membuat rumah sakit di Indonesia lumpuh. "Saya akan tegas mengatakan kita akan menyesuaikan atau antisipasi perilaku dari Covid-19 ini."
Luhut, koordinator pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat di Jawa-Bali, mengingatkan semua pihak agar belajar dari pengalaman negara-negara di Eropa yang mengalami lonjakan jumlah kasus harian cukup besar akibat kelalaian menerapkan protokol kesehatan.
Dalam sepekan terakhir ini, kata Luhut, pemerintah mencatat telah terjadi tren kenaikan jumlah kasus di Jawa-Bali, di 43 dari 128 kabupaten/kota atau 33,6 persen. "Kami akan mengumpulkan kepala daerah dari kabupaten/kota tersebut untuk segera mengidentifikasi dan melakukan intervensi demi menahan tren kenaikan," ujarnya.
Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, yakin varian Delta Plus cepat atau lambat akan masuk ke Indonesia, seperti mutasi virus corona sebelumnya. "Yang terpenting sekarang adalah mitigasi yang terus dijaga. Pintu perbatasan ini terus diperkuat, termasuk soal masa karantina," kata dia.
Dicky menyarankan pemerintah menerapkan masa karantina selama tujuh hari bagi siapa pun yang datang dari luar negeri, meski telah mendapatkan vaksinasi lengkap serta hasil tes seka hidung dan tenggorokannya negatif. "Tapi memang masalah karantina di Indonesia masih terus terjadi tarik-ulur. Ada yang tiga hari, lima hari, dan tujuh hari," ujarnya.
Varian baru Covid-19 yang dinamai AY.4.2 atau Delta Plus menular lebih cepat dibanding varian Delta
Selain berhati-hati terhadap varian Delta, Dicky melanjutkan, pemerintah harus mewaspadai varian lain dari mutasi virus corona. Sebab, sejumlah negara telah menemukan varian baru, termasuk B1.620 asal Kamerun yang sudah menyebar di sebagian negara Eropa. "Di Asia, B1.620 sudah menyebar di Filipina," ujarnya.
Varian virus corona yang juga harus diwaspadai adalah A.30 yang diduga berasal dari Tanzania. Sejak Februari lalu, varian A.30 sudah terdeteksi di Swedia. "Semua varian dan mutasi baru virus corona harus diwaspadai. Perketat pengawasan dan karantina orang dari luar negeri," kata Dicky.
IMAM HAMDI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo