Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Cerita Haji Lulung Tentang Bisnis di Tanah Abang

Haji Lulung merupakan seorang pengusaha yang memiliki perusahaan di bidang jasa, seperti keamanan dan perparkiran di Tanah Abang.

14 Desember 2021 | 13.31 WIB

Sandiaga Uno mengunggah foto Haji Lulung yang meninggal pada Selasa, 14 Desember 2021. Foto: Instagram Sandiaga.
Perbesar
Sandiaga Uno mengunggah foto Haji Lulung yang meninggal pada Selasa, 14 Desember 2021. Foto: Instagram Sandiaga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Abraham Lunggana alias Haji Lulung wafat pada Selasa, 14 Desember 2021 di RS Harapan Kita.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP DKI Jakarta itu merupakan seorang pengusaha yang memiliki perusahaan di bidang jasa keamanan, perparkiran, dan penagihan utang di wilayah Tanah Abang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sosok Haji Lulung dikenal kontroversial. Dalam laporan Majalah Tempo pada 2013, Lulung menyebut bahwa dirinya meludah saja menjadi duit.  Ia juga mengaku menjadi pembayar pajak terbesar nomor tiga di Jakarta Pusat.

Pada usia sekolah dasar, Lulung menceritakan dirinya mengais sampah di pasar Tanah Abang. Kini dia kaya raya dan memiliki sejumlah perusahaan pengelola keamanan dan parkir di pusat perdagangan tekstil itu.

Mobilnya juga berjumlah puluhan. “Yang paling bagus Rubicon,” katanya kepada Tempo.

Namun Lulung menolak julukan preman untuk orang yang memungut uang dari pedagang kaki lima di Tanah Abang. Ia menyebut mereka 'anak wilayah'.

“Di Tanah Abang itu tidak ada orang lain. Yang ada asli anak Tanah Abang. Jangan yang mengelola pedagang kaki lima disebut preman,” ujar Haji Lulung.

FRISKI RIANA | MAJALAH TEMPO

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus