Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Cover Majalah Tempo, Istana: Presiden Hormati Kebebasan Pers

Ari mengatakan Jokowi menghormati kebebasan pers, termasuk Majalah Tempo. Tapi dia mengingatkan media massa mesti tetap mengedepankan etika.

26 September 2019 | 19.50 WIB

Sampul majalah TEMPO edisi 16 September 2019. dok. TEMPO
Perbesar
Sampul majalah TEMPO edisi 16 September 2019. dok. TEMPO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Ari Dwipayana mengatakan Presiden Jokowi menghormati kebebasan pers terkait dengan cover Majalah Tempo edisi 14 September 2019. Gambar sampul itu menyandingkan wajah Jokowi dengan bayangan pinokio.

"Garis besarnya, Presiden menghormati kebebasan pers dan kebebasan berpendapat," kata Ari di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 26 September 2019.

Meski begitu, Ari mengingatkan, media massa mesti tetap mengedepankan etika. Indonesia adalah negara demokrasi yang tidak didasarkan hanya pada kebebasan tapi juga etika yang berbasis pada budaya. "Disamping ada ruang koridor hukum dan konstitusi."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Cover pinokio di Majalah Tempo menjadi sorotan dari masyarakat. Sebagian menganggapnya tidak menghina Presiden Jokowi, namun tidak sedikit yang berpikiran sebaliknya.

Redaktur Eksekutif Majalah Tempo Setri Yasra mengatakan cover tersebut bukan menggambarkan Presiden Jokowi sebagai pinokio. "Tempo tidak pernah menghina kepala negara sebagaimana dituduhkan. Tempo tidak menggambarkan Presiden sebagai pinokio. Yang tergambar adalah bayangan pinokio," katanya dalam pesan tertulisnya pada Senin, 16 September 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setri menjelaskan, sampul Majalah Tempo dengan judul "Janji Tinggal Janji" itu metafora atas dinamika di masyarakat, seperti tudingan sejumlah penggiat antikorupsi bahwa Presiden ingkar janji dalam penguatan KPK.

"Tempo telah memuat penjelasan mendalam Presiden dalam bentuk wawancara," ucapnya.

Menurut Setri, Redaksi Majalah Tempo meyakini bahwa Jokowi memahami peran jurnalisme di masyarakat dan menganggap kritik sebagai bagian penting dalam pemerintahannya.

Catatan: Judul dan bagian awal berita ini direvisi pada Kamis, 26 September 2019, pukul 20.26 WIB sebagai koreksi atas akurasi. Terima kasih.

Ahmad Faiz

Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Pernah ditempatkan di desk bisnis, politik, internasional, megapolitan, sekarang di hukum dan kriminalitas. Bagian The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea 2023

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus