Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Covid-19 Tembus Rekor 8.369 Kasus, Satgas Jelaskan Penyebabnya

Wiku mengingatkan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan dimana pun berada, bahkan di rumah sekalipun demi menekan laju kasus penularan Covid-19.

3 Desember 2020 | 18.50 WIB

Kepala sekolah melakukan simulasi persiapan penerapan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 kepada siswa di SDN 05 Pagi, Jakarta, Kamis 26 November 2020. Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta memutuskan untuk memperbolehkan sekolah melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Januari 2021. TEMPO/Subekti.
Perbesar
Kepala sekolah melakukan simulasi persiapan penerapan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 kepada siswa di SDN 05 Pagi, Jakarta, Kamis 26 November 2020. Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta memutuskan untuk memperbolehkan sekolah melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Januari 2021. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menjelaskan penyebab penambahan kasus harian Covid-19 menembus rekor baru hingga 8.369 per hari ini, Kamis, 3 Desember 2020.

Angka yang sangat tinggi ini, ujar Wiku, salah satunya disebabkan karena sistem yang belum optimal untuk mengakomodasi pencatatan, pelaporan dan validasi data dari provinsi secara real time.

"Sebagai contoh, Papua hari ini melaporkan 1.755 kasus yang mana merupakan akumulasi penambahan kasus positif sejak 19 November hingga hari ini," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis, 3 Desember 2020.

Untuk itu, Wiku mengimbau kepada pemerintah daerah untuk melakukan konsolidasi data dengan pemerintah pusat sesegera mungkin.

Faktor kedua, ujar Wiku, akibat masyarakat yang semakin tidak mematuhi protokol kesehatan yakni; mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. Data Satgas Covid-19, tren kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan terus mengalami penurunan sejak libur panjang 28 Oktober- 1 November 2020.

Tren kepatuhan, lanjut Wiku Adisasmito, turun terus sampai pemantauan pada 27 November. "Persentase kepatuhan masyarakat memakai masker hanya 59,2 persen. Lalu, tren kepatuhan menjaga jarak 42,5 persen. Padahal hasil studi menunjukkan, minimal 75 persen masyarakat harus patuh memakai masker jika ingin menekan laju kasus," ujar Wiku.

Untuk itu, Wiku mengingatkan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan dimana pun berada, bahkan di rumah sekalipun demi menekan laju kasus penularan Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus