Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menjelaskan maksud Ketua Umum Gerindra itu soal wanti-wanti susupkan kader ke partai politik. Politikus Gerindra ini meyakini tidak ada yang serius dari ucapan Prabowo. “Candaan politik,” katanya melalui pesan singkat pada Senin, 2 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden terpilih Prabowo, menyampaikan pernyataan soal susupkan kader Gerindra ke partai-partai saat memberi sambutan dalam acara Penutupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Gerindra di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu, 31 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prabowo menyapa Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang hadir dalam acara ini. Sapaan juga disampaikannya kepada beberapa jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang juga hadir. Termasuk Menteri Pariwisata Sandiaga Uno, yang merupakan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Bapak Sandiaga Uno kader Gerindra yang saya susupkan ke PPP kemarin," kelakar Prabowo disambut gelak tawa tamu undangan. "Hati-hati ketum partai, banyak kader Gerindra yang saya susupkan ke partai-partai saudara.”
Sandiaga merupakan kader Gerindra sebelum pindah ke PPP tahun lalu untuk menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu. Sandiaga terpilih sebagai Wakil Gubernur Jakarta diusung Partai Gerindra pada 2017, sebelum mundur menjadi Calon Wakil Presiden Prabowo pada 2019.
Pernyataan Prabowo bagaimanapun muncul di tengah kekhawatiran macetnya kaderisasi politik dan tersanderanya partai, di tengah persaingan pemilihan umum atau Pemilu 2024. Para pengamat politik beberapa kali mengingatkan soal ini.
Anies Baswedan, Gubernur Jakarta 2017-2022, juga menyinggung bahwa partai politik sekarang tersandera kekuasaan. Mantan Menteri Pendidikan ini menyampaikan ini usai batal diusung parpol untuk kembali berlaga dalam Pilkada Jakarta. Majalah Tempo mewartakan upaya penguasa dalam penjegalan Anies di pemilihan kepala daerah, dalam edisi Senin, 2 September 2024.
“(Ada usul) Kalau masuk partai. Pertanyaannya. Partai mana yang sekarang tidak tersandera oleh kekuasaan? Nah, jangankan dimasuki, mencalonkan saja terancam. Agak beresiko juga bagi yang mengusulkan. Jadi ini adalah sebuah kenyataan nih," kata Anies melalui keterangan video yang dibagikan melalui akun YouTube pribadinya pada Jumat, 30 Agustus 2024.