Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, BANDUNG - Calon gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, taksirannya dana kampanye yang dibutuhkan dalam pemilihan gubernur Jawa Barat 2018 tidak terlalu besar. “Memang kalau dihitung matematika, kampanye mahal. Tapi Alhamdulillah karena elektabilitas saya ini gak nol banget, jadi bisa menghemat biaya kampanye, sebenarnya,” kata dia di Bandung, Rabu, 14 Februari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ridwan Kamil mengatakan, penggunaan dana kampanye tesebut dibutuhkan untuk mendongkrak elektabilitas. “Yang mahal itu sebenarnya kita membelanjakan untuk menaikkan prosentase elektabilitas,” kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dana awal kampanye yang dilaporkan oleh tim kampanye Ridwan Kamil paling besar dibandingan pasangan calon lainnya sebesar Rp 2,23 miliar. Saat ditanya, dia mengaku belum tahu laporan itu. “Elektabilitas kami sudah lumayan, tapi kami tidak mau takabur, jadi kita maintain. Insya Allah dengan begitu biaya kampanye pasangan Rindu (Ridwan-Uu) tidak akan seheboh yang lain,” kata Ridwan Kamil
Ridwan Kamil mengaku sengaja tidak merogoh kocek sendiri untuk sumbangan dana kampanyenya. “Saya gak (nyumbang). Jadi saya membuktikan bahwa yang namanya urusan begini, urusan cita-cita bersama. Jadi hampir 100 persen semuanya adalah sumbangan dari mana-mana,” kata dia.
Salah satunya, tim pemengagan Ridwan-Uu menggalang dana kampanye lewat progam penggalangan dana urunan (sumbangan) warga atau Uwa. “Sifatnya online. Maka ada website-nya. Udunan itu dari Rp 10 ribu juga sudah bisa bantu. Sudah banyak yang menyumbang,” klaim Ridwan Kamil.
Soal taksiran kebutuhan dana kampanyenya, Ridwan Kamil menyebut angka Rp 100 miliaran. “(Taksirannya) Rp 100 miliaran mah ada. Untuk biaya saksi saja sekitar Rp 30 miliar. Sisanya faktor pengali macam-macam. Tapi mudah-mudahan gak sampai juga sih (sebesar itu),” kata dia