Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Dapat Dukungan ke Pilgub Sulteng, Ini Jejak Politik Pasha Ungu

Pasha Ungu mendapat dukungan Partai Demokrat untuk Pemilihan Gubernur Sulawesi Tengah di Pilkada 2020.

28 Juli 2020 | 18.47 WIB

Wakil Walikota Palu, Sigid Purnomo Said atau Pasha Ungu (kanan) mendoakan para korban bencana gempa, tsunami dan likuefaksi saat mengikuti prosesi peringatan HUT Kota Palu ke 41 di Halaman Kantor Walikota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat 27 September 2019. Peringatan HUT Kota Palu untuk pertama kalinya usai dilanda bencana gempa, tsunami dan likuefaksi pada 28 September 2018 tersebut berlangsung sederhana dan penuh haru. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah
Perbesar
Wakil Walikota Palu, Sigid Purnomo Said atau Pasha Ungu (kanan) mendoakan para korban bencana gempa, tsunami dan likuefaksi saat mengikuti prosesi peringatan HUT Kota Palu ke 41 di Halaman Kantor Walikota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat 27 September 2019. Peringatan HUT Kota Palu untuk pertama kalinya usai dilanda bencana gempa, tsunami dan likuefaksi pada 28 September 2018 tersebut berlangsung sederhana dan penuh haru. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat mengumumkan tiga rekomendasi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung di Pilkada 2020. Salah satunya adalah Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu untuk Pemilihan Gubernur Sulawesi Tengah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Sesuai AD/ART Partai Demokrat, terkait pasangan cagub dan cawagub yang akan diusung pada Pilgub menjadi kewenangan Majelis Tinggi Partai Demokrat," kata Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu DPP Demokrat, Kamhar Lakumani,dalam keterangannya kepada Tempo, Senin, 27 Juli 2020. Majelis Tinggi Partai Demokrat diketuai oleh Susilo Bambang Yudhoyono.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelum mendapat rekomendasi Partai Demokrat untuk maju di Pilkada 2020 Sulteng, Pasha merupakan Wakil Wali Kota Palu, Sulawesi Tengah. Pentolan grup musik Ungu ini mulai terjun ke dunia politik sejak 2015. Saat itu ia mencalonkan diri sebagai kepala daerah di kampung halamannya, Palu.

Pada pemilihan itu ia maju mendampingi Hidayat, mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Sulawesi Tengah. Ada kejadian menarik sehari setelah Pasha dilantik menjadi Wakil Wali Kota Palu.

Ia memarahi aparatur sipil negara yang tertawa saat memasuki mimbar untuk memimpin upacara di Balai Kota Palu. Pasha yang mengenakan kemeja Korpri lengan panjang dipadu celana hitam dan kopiah hitam itu memulai sambutannya dengan mengingatkan para pegawai pemerintah agar tak tertawa saat ada yang berpidato.

"Apa motif saudara-saudara tertawa terbahak-bahak?" kata Pasha, ketika memberikan sambutan saat memimpin apel kesadaran dan upacara kampanye kesehatan dan keselamatan kerja yang diikuti sekitar 1.500 pegawai pemerintah dari tingkat kota sampai kelurahan.

Pasha Ungu sempat menerima penghargaan atas komitmen mengikutsertakan pegawai non-ASN dan aparat desa dalam BPJS Ketenagakerjaan. Ia bersama Bupati Minasaha, dan Bupati Bonbana diberi penghargaan atas komitmen melindungi pekerja non-ASN dan aparat desa dengan menganggarkan iuran mereka dalam APBD tahun 2018.

Pada saat Palu dilanda bencana tsunami akhir tahun 2018 lalu, Pasha Ungu sempat menyatakan siap mundur apabila tidak mampu menyelesaikan persoalan yang melanda daerahnya tersebut.

"Saya secara pribadi sebagai Wakil Wali Kota Palu, kalau memang dianggap tidak maksimal menjalankan pemerintahan, saya tidak ada masalah. Saya siap diturunkan atau mengundurkan diri," kata Pasha 17 September 2018, dikutip dari Antara.

Pasha sempat berpolemik dengan DPRD Palu, Iqbal Andi Mangga. Iqbal pernah meminta agar Pasha dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Wali Kota Palu karena tampil bernyanyi di Singapura, dan mengganggu pekerjaannya di pemerintahan. Pasha membantah hal ini. Menurut dia kinerja dan profesionalitasnya tidak terganggu.

Menteri Dalam Negeri yang saat itu dijabat oleh Tjahjo Kumolo menyatakan tidak mempermasalahkan tindakan Pasha yang menggelar konser di luar negeri. Menurut Tjahjo, konser Ungu di Singapura dan Malaysia itu dilakukan di hari libur sehingga tidak mengganggu tugas Pasha Ungu sebagai wakil wali kota.

"Kalau toh mengembangkan hobi pada hari libur kan enggak ada masalah. Setiap orang kan punya hobi, punya kesenangan. Sepanjang tidak mengganggu tugas-tugasnya, apalagi dilaksanakan di hari libur, tidak ada masalah," kata Tjahjo.

FIKRI ARIGI | ANTARA | AMIRULLAH SUHADA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus