Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Batam - Pemerintah terus melakukan pendekatan kepada masyarakat Pulau Rempang, Kota Batam, Provinsi Kepri. Hari ini, Jumat, 29 September 2023, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto berkunjung ke Kampung Tanjung Banun, Pulau Rempang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Airlangga datang bersama Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad dan Kepala BP Batam Muhammad Rudi. Terlihat juga dalam kunjungan itu hadir mendampingi tokoh masyarakat yang juga Ketua Umum Kekerabatan Masyarakat Adat Tempatan (Keramat) Gerisman Ahmad. Pertemuan bersama masyarakat ini berlangsung di Masjid Tanjung Banun, Pulau Rempang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Airlangga tidak terlihat mengenakan pakaian formal. Ia hanya mengenakan baju kaos polo warna hijau dan celana dasar. "Kedatangan kami untuk melihat secara langsung, apa yang baru dibahas Pak Gerisman terkait dengan lokasi Tanjung Banun ini, sesuai dengan apa yang diusulkan (Tanjung Banun menjadi lokasi tempat relokasi)," kata Airlangga.
Sebelumnya pemerintah sudah memutuskan kampung Tanjung Banun Rempang menjadi lokasi relokasi masyarakat terdampak pembangunan proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco City. Awalnya relokasi direncanakan di Kampung Dapur 3 Pulau Galang. Setidaknya 700 lebih Kepala Keluarga dari 5 Kampung Tua di Pulau Rempang akan terdampak.
Airlangga mengatakan, setelah meninjau Kampung Tanjung Banun ini perlu ada beberapa hal soal tata ruang yang akan dirapikan kembali. "Arahan Pak Presiden yang pertama tentu untuk kepentingan rakyat yang adil bagi rakyat," ujar Airlangga.
Politikus Golkar tersebut juga menegaskan, masyakarat yang di relokasi ke Tanjung Banun akan mendapatkan sertifikat hak milik. Tidak hanya untuk warga yang direlokasi, tetapi sertifikat juga diberikan kepada warga yang memang tinggal di Tanjung Banun saat ini. "Yang tinggal di sini juga nanti akan diberikan haknya," kata Airlangga.
Airlangga menjamin semua janji pemerintah dalam proses pembangunan Rempang Eco-city akan direalisasikan kepada masyakarat. Dengan cara membuat Perpres. "Walaupun pemilu ini berlanjut, kalau ada perpres (peraturan presiden), siapapun presidennya manut," kata Airlangga.
Kepala BP Batam Muhammad Rudi mengatakan, memindahkan warga rempang yang terdampak pembangunan eco-city sudah dipastikan di Tanjung Banun. "Tadi Pak Menko sudah menyampaikan masyarakat Rempang akan bergeser ke sini (Tanjung Banun). Saya tidak tau apakah bapak ibu sudah tahu tentang rencana ini," kata Rudi.
Jadi, kata Rudi, kalau masyarakat lain dipindahkan ke Tanjung Banun masyarakat yang sudah lama di sini bisa memilih apakah rumahnya akan dirapikan atau tetap rumah disini. "Nanti itu akan kami dudukan," kata Rudi.
Rudi mengatakan, dalam waktu dekat tim BP Batam akan datang kembali untuk sosialisasi agar masyarakat tidak salah tafsir.
"Pak Menko juga bilang di sini akan dibangun dermaga. Nanti kami berharap masyarakat bisa koordinasi dengan tokoh-tokoh di sini, seperti dengan Pak Gerisman," kata Rudi.
Ia juga akan mengatur ke depannya lokasi tempat melabuhkan kapal nelayan jika semua masyarakat Rempang digeser ke Tanjung Banun yang kebanyakan bekerja nelayan. "Kami jadikan Tanjung Banun kota baru. Kantor Koramil, kantor camat akan dipusatkan di Tanjung Banun. Ini akan jadi kota indah," katanya.