Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Nusa

Deddy Corbuzier: Monumen Pahlawan Covid-19 Jabar Perlu Dibuat di Daerah Lain

Gagasan Gubernur Ridwan Kamil untuk membangun Monumen Pahlawan Covid-19 Jawa Barat patut dicontoh daerah lain.

4 Desember 2021 | 17.12 WIB

Youtuber Deddy Corbuzier saat menghadiri peresmian Monumen Pahlawan COVID-19 Jawa Barat di Jalan Japati, Kota Bandung, Sabtu (4/12/2021). (Foto: Rizal FS/Biro Adpim Jabar)
Perbesar
Youtuber Deddy Corbuzier saat menghadiri peresmian Monumen Pahlawan COVID-19 Jawa Barat di Jalan Japati, Kota Bandung, Sabtu (4/12/2021). (Foto: Rizal FS/Biro Adpim Jabar)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO JABAR- Youtuber dan influencer Deddy Corbuzier mengapresiasi pembangunan Monumen Pahlawan Covid-19 Jawa Barat oleh Pemda Provinsi Jawa Barat. 

Sebagai bentuk penghargaan yang tulus, pengampu program Close The Door menghadiri langsung peresmian monumen di Jalan Japati, Kota Bandung pada Sabtu, 4 Desember 2021. Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang meresmikan langsung dihadiri para keluarga nakes serta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta jajaran Pemda Provinsi Jabar. 
Menurut Deddy, gagasan yang keluar dari pemikiran Gubernur Ridwan Kamil untuk membangun Monumen Pahlawan Covid-19 Jawa Barat di kawasan Momumen Perjuangan Rakyat Jabar (Monju) patut dicontoh daerah lain. "Ini baru pertama kali di Indonesia. Bisa menjadi contoh buat daerah lain. Memulai menghargai hal seperti ini, menghargai pahlawan-pahlawan," ujarnya. 
Deddy hadir untuk mewakili Yayasan Indonesia Pasti Bisa yang didirikan bersama sejumlah koleganya. "Kami memberikan beasiswa kepada anak dari korban Covid-19 di Jabar, sekitar 150 orang. Kalau nasional sudah 2.000 hingga 3.000 -an," kata pesulap yang dijuluki Father of Youtube Indonesia dengan 16,5 juta pengikut. 
Pembangunan monumen menurutnya penting dan harus untuk selalu mengingatkan kepada masyarakat atas pengorbanan dan perjuangan pahlawan Covid19. Selain itu Covid-19 itu memang ada dan nyata. Menurut Deddy, orang Indonesia cenderung mudah melupakan peristiwa.
"Orang Indonesia gampang lupa, ada hal yang sangat pelik, minggu depan sudah lupa. Saya sendiri sudah pernah kena badai sitokin, hampir mati," ujarnya menceritakan keganasan Covid-19. 
Deddy juga mengatakan keberadaan monumen untuk selalu mengingatkan agar masyarakat tidak lengah menjaga diri dan keluarga karena pandemi belum selesai. Ditambah saat ini bermunculan varian baru mulai delta sampai omicron yang lebih berbahaya."Sekali lagi jangan lemah, karena ini tidak akan ada habisnya," kata Master Corbuzier. (*)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus