Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Dedi Mulyadi Yakin Isu SARA Tak Efektif Lagi di Pilkada 2018

Menurut Dedi Mulyadi, dia sudah biasa menghadapi isu soal SARA sejak mencalonkan diri menjadi Bupati Purwakarta.

22 Desember 2017 | 05.49 WIB

Ketua Dewan Pengurus Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi saat menjawab pertanyaan wartawan di restoran Riung Sunda, Cikini, di Jakarta, Senin, 18 Oktober 2017. Tempo/Syafiul Hadi
Perbesar
Ketua Dewan Pengurus Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi saat menjawab pertanyaan wartawan di restoran Riung Sunda, Cikini, di Jakarta, Senin, 18 Oktober 2017. Tempo/Syafiul Hadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Depok - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memiliki cara untuk mengantisipasi isu soal suku, agama, rasa, dan antargolongan (SARA) pada pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. Ia memilih cara tidak menanggapi isu tentang itu dalam kontestasi politik tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Jangan direspons berlebih dan menimbulkan konfrontasi. Cukup didengar dan jangan dilawan," kata Dedi di Universitas Indonesia pada Kamis, 21 Desember 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Dedi, dia sudah terbiasa menghadapi isu soal SARA sejak mencalonkan diri menjadi Bupati Puwakarta periode pertama. "Anggap saja itu sebagai kritik untuk memperbaiki diri. Toh, pada akhirnya, rakyat itu juga cerdas dalam memilih," ucapnya.

Dedi pun tak yakin jika isu soal itu akan dimainkan dalam gelaran pilkada Jawa Barat mendatang. Menurut dia, toleransi di Jawa Barat tidak perlu diragukan lagi. Orang Jawa Barat, menurut dia, sangat toleran. "Begitu tolerannya orang Jawa Barat itu sampai membiarkan intoleran," ujarnya.

Kasus intoleransi di Jawa Barat, tutur Dedi, tidak terlalu banyak. Penyebarannya juga hanya di beberapa titik. "Orangnya pun masih mau diajak bicara, tidak ada yang keras-keras banget," katanya.

Saat ini, menurut Dedi, cara mendekati kelompok intoleran adalah dari hati ke hati. Ia pun berpendapat, isu soal SARA sudah tidak efektif untuk digunakan. "Orang kalau terus dicekoki isu seperti itu akan jenuh juga," ucapnya.

Nama Dedi Mulyadi kembali menguat untuk maju dalam pilkada Jawa Barat 2018. Hal ini terjadi setelah Partai Golongan Karya, partai Dedi, mencabut dukungannya untuk Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur provinsi itu. Keputusan partai berubah setelah Golkar memilih ketua umum baru, yaitu Airlangga Hartarto, untuk menggantikan Setya Novanto.

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus