Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Demontrasi menolak sejumlah rancangan undang-undang berlangsung di berbagai titik di Jakarta. Kondisi ini membuat warga Ibu Kota mesti mengantisipasi beberapa tempat yang diperkirakan bakal menjadi lokasi unjuk rasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terutama bagi teman difabel, Koordinator Komunitas Kajian Aksesibilitas, Jakarta Barrier Free Tourism, Faisal Rusdi mengingatkan agar tetap memantau infomasi lokasi dan waktu demonstrasi atau kegiatan yang mengundang keramaian. Tujuannya, mengetahui jalur penyelamatan atau mitigasi ketika terjebak dalam kerusuhan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Teman difabel sebaiknya mengetahui jadwal demonstrasi atau keramaian sehingga bisa menghindari kawasan itu," Faisal Rusdi saat dihubungi, Rabu 25 September 2019. Namun, bila penyandang disabilitas sudah terlanjur terjebak dalam situasi yang berbahaya, sebaiknya segera meminta tolong kepada petugas yang berwenang seperti polisi, petugas medis, atau koordinator demonstrasi.
Seorang mahasiswa dievakuasi akibat gas air mata yang ditembakkan ke kerumunan mahasiswa saat ribuan mahasiswa dari berbagai kampus menggelar demonstrasi di depan Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 24 Septembr 2019. Dalam demo itu, para mahasiswa menilai DPR telah mencederai amanat reformasi. TEMPO/Subekti.
Jika petugas atau pihak berwenang tersebut sulit dijangkau, teman difabel harus meminta tolong orang yang posisinya paling dekat. "Minta kepada orang tersebut agar membawa dia keluar dari kerumunan, baru posisikan di tempat yang aman," kata Faisal.
Teman difabel, menurut dia, jangan ragu atau malu membuka identitas mengenai kondisi disabilitasnya. Paparkan keadaan diri kepada orang terdekat, termasuk apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan. "Paling penting, jangan panik ketika terjebak dalam kerusuhan," kata Faisal.