Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pebisnis Jusuf Hamka mengaku akan siap menerima perintah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk mendampingi Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dalam pemilihan gubernur atau Pilgub Jakarta. Saat ditemui di salah satu rumah makan di Menteng, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 13 Juni 2024, Jusuf mengaku memiliki kelebihan sebagai kandidat yang tak dimiliki sosok lain, yaitu tak bisa disuap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Mohon maaf, kelebihan yang saya punya, orang lain tidak. Lu yakin gue bisa disogok? Berapa duit sih. Kalo mau nyogok gue, lu gak bakal mampu. Harga diri gue lebih gede daripada harta gue,” kata Jusuf.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jusuf menjelaskan harga dirinya lebih besar daripada hartanya itu karena selama ini hidup secara sederhana. Di sela-sela menjawab pertanyaan soal kesiapan dirinya maju Pilgub Jakarta, Jusuf melepas ikat pinggang alias gesper yang melingkar di perutnya untuk menunjukkan kehidupannya yang ia sebut sederhana.
Jusuf menaruh ikat pinggang tanpa merek itu di atas meja makan. “Nih, gesper Rp 25 ribu,” kata Jusuf.
Tak hanya itu, Jusuf juga melepas jam tangan, senyampang menunjukkan sepatu berwarna abu-abu yang ia pakai telah meringis bolong di ujungnya. Kehidupan seperti ini, kata dia, karena harta tak lebih mahal daripada harga diri.
“Kalau harta lebih gede (daripada harga diri), gue dandan lebih bagus. Pakaian gue tiap hari ngegembel. Makanya, kelebihan gue mungkin kandidat lain tidak punya, gue gak bisa disogok. Berapa harta bisa sogok gue?” kata Jusuf.
Partai Golkar berencana mengusung Kaesang dan Jusuf Hamka dalam Pilkada Jakarta 2024. Jusuf mengungkap bahwa dirinya mengucap innalillahi wa innalillahi rojiun sebagai cara untuk merespons tawaran Partai Golkar itu.
Jusuf juga memperkenalkan jargon yang akan digunakan jika nanti dirinya menjadi pendamping Kaesang Pangarep dalam Pilgub Jakarta, yaitu Ka'bah alias Kesang-Babah. Dia menyebut jargon tersebut merupakan usul Airlangga Hartarto.
ADIL AL HASAN | SAVERO