Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFOJABAR-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat serius mengatasi permasalahan sampah. Salah satunya menggagas program Nyepah alias Nyetor Sampah yang diinisiasi Dinas Permukiman dan Perumahan (Diskimrum) Jabar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Program yang bertujuan mengurangi sampah dari sumbernya ini dimulai di kawasan perkantoran Kawaluyaan, Kota Bandung .Hal itu disampaikan Kepala Diskimrum Provinsi Jabar Boy Iman dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate, Rabu 5 April 2021 "Jika ini berhasil, akan kami terapkan di skala rumah tangga," ujar Boy berdasarkan rilis resmi tim Humas Jabar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Boy, pihaknya mencoba mengubah paradigma masyarakat dari sampah adalah masalah menjadi sampah adalah berkah. "Nyepah itu sampah nonorganik dikumpulkan lalu disetorkan ke bank sampah sebagai imbalannyanya mendapat kupon yang dapat ditukarkan dengan sembako" katanya.
Boy menambahkan, Diskimrum Jabar telah menjalankan sejumlah program lainnya untuk mengatasi permasalahan sampah yakni Gebyar Pas atau Gerakan Membayar Pakai Sampah.
Gebyar Pas sudah dilaksanakan di beberapa apartemen transit Solokan Jeruk dan Rancaekek (Kabupaten Bandung), Batujajar (KBB) dan apartemen transit Ujungberung, Kota Bandung.
Dengan pola yang hampir sama dengan Nyepah, gerakan Gebyar Pas juga mengganti sampah yang disetor dengan kupon untuk mendapatkan kebutuhan pokok. "Untuk sampah nonorganik dengan program itu Alhmadulillah sudah berkurang. Yang sedang kita upayakan pengurangan sampah organiknya. Nanti akan kita coba membuatnya menjadi pupuk cair dan lain-lain. Semoga dengan adanya Oktopus ini program itu bisa dipercepat," katanya.
Diskimrum Jabar melakukan penanganan sampah di hulu atau di tingkat sumber sampah domestik, sedangkan Dinas Lingkungan Hidup menangani sampah di hilir. (*)