Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Diunggulkan sebagai Cawapres, Ridwan Kamil Bidik Peluang Pilkada DKI Atau Jabar

Ridwan Kamil menempati posisi teratas sebagai cawapres. Ia malah membidik posisi Gubernur DKI atau Jabar. Apa alasannya?

28 Mei 2023 | 10.20 WIB

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Perbesar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bandung - Nama Ridwan Kamil menjadi sosok paling potensial sebagai calon wakil presiden atau cawapres menurut survei teranyar Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kompas. Dalam survei yang digelar pada 29 April - 10 Mei 2023 itu, Gubernur Jawa Barat (Jabar) ini menempati urutan teratas dalam elektabilitas cawapres.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sementara, pria yang akrab disapa Kang Emil itu, mengungkapkan dirinya justru membidik peluang di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jabar atau DKI Jakarta Tahun 2024. Dua peristiwa politik tersebut merupakan peluang yang paling rasional bagi dirinya untuk bisa berlaga kembali di kancah politik dalam kurun waktu dekat ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sehingga opsi saya adalah sama, melanjutkan gubernur, nanti di bulan November 2024 ialah antara (Pilkada) Jawa Barat atau DKI (Jakarta). Dan survei dua-duanya bagus," ungkap Kang Emil di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Kamis, 25 Mei 2023.

Pernyataan Kang Emil tersebut seolah menjadi jawaban tentang langkah politik apa yang akan diambil ke depannya seusai tidak lagi menjabat Gubernur Jawa Barat.

Kang Emil menuturkan dirinya tidak punya waktu untuk beristirahat setelah masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Barat yang habis pada 5 September 2023.

"Saya enggak 'nyaleg'. Saya ini sudah 10 tahun mengabdi sebagai eksekutif, yakni 5 tahun jadi wali kota, 5 tahun jadi gubernur. Sehingga kalau ada jeda, saya sangat bahagia. Karena nggak pernah punya waktu pribadi juga," tutur dia.

Akan tetapi, dia mengatakan hingga saat ini belum bisa menyebut jika pernyataannya itu bakal selaras dengan keputusan Partai Golkar.

Dia memastikan jika restu dari Partai Golkar tentang siapa yang bakal dicalonkan untuk Pilkada Jabar atau DKI Jakarta akan ditentukan selepas Pileg dan Pilpres pada Februari 2024.

"Untuk restu partai belum, karena nanti setelah di bulan Februari (Pileg dan Pilpres 2024). Namun, kalau berbicara hari ini dua provinsi itu survei-nya bagus," ujarnya, seperti dikutip dari Antara.

Sosok cawapres paling potensial

Nama Kang Emil disebut sebagai sosok paling potensial sebagai cawapres menurut survei teranyar Litbang Kompas. Dalam survei yang digelar pada 29 April - 10 Mei 2023 itu, Kang Emil berada di urutan teratas dalam elektabilitas cawapres bersama Sandiaga Uno.

Dalam data survei tersebut yang Tempo dapatkan pada Rabu, 24 Mei 2023, elektabilitas Sandiaga berada di angka 11,9 persen atau turun dari survei sebelumnya di bulan Januari 2023. Meski turun, Sandiaga tetap menjadi cawapres dengan elektabilitas nomor satu.

Selanjutnya: Sementara Kang Emil yang berada di posisi

Sementara Kang Emil yang berada di posisi kedua juga mengalami penurunan elektabilitas dari 10,1 persen pada survei Januari 2023, menjadi 9,3 persen pada Mei 2023.

"Sosok Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sejauh ini masih yang paling mendominasi tingkat keterpilihan publik untuk bakal cawapres," bunyi keterangan Litbang Kompas seperti dikutip Tempo, Rabu, 24 Mei 2023.

Di urutan ketiga, ada nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang memiliki elektabilitas sebagai cawapres di angka 5,2 persen. Meski menempati urutan nomor satu di bursa elektabilitas capres, pada bursa cawapres posisi Ganjar hanya di urutan ketiga. 

Untuk urutan keempat terdapat nama Anies Baswedan dengan elektabilitas 4,8 persen, Erick Thohir 4,5 persen, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY 4,1 persen, Prabowo Subianto 3,4 persen, dan Tri Rismaharini 2,2 persen.

Sebanyak 4,9 persen responden memilih tokoh lainnya, 6,3 persen menjawab 'tidak ada', dan 43,4 persen menjawab 'tidak tahu/rahasia'. 

Survei Litbang Kompas ini dilakukan secara tatap muka dengan melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia. Survei ini memiliki margin of error 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. 

Diketahui, Kang Emil baru saja bergabung dengan Partai Golkar pada Januari 2023. Golkar sebelumnya telah mendeklarasikan ketua umum mereka, Airlangga Hartarto, sebagai Capres. Kang Emil disebut-sebut dipersiapkan Golkar untuk kembali bertarung di Pilkada Jawa Barat pada 2024.

M JULNIS FIRMANSYAH | ANDRY TRIYANTO

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus