Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Djoko Tjandra Diperiksa Soal Surat Jalan Melibatkan Jenderal Polisi

Djoko Tjandra ditahan di Rutan Mabes Polri untuk diperiksa intensif terkait penerbitan surat jalan yang berujung mutasi 3 jenderal polisi.

1 Agustus 2020 | 05.30 WIB

Buronan Koruptor Djoko Tjandra saat serah terima tahanan dari Bareskrim ke Kejaksaan Agung di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat 31 Juli 2020. Kejaksaan Agung mengeksekusi buron hak tagih Bank Bali, Djoko akan langsung ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Salemba cabang Mabes Polri terkait kasus Bank Bali. Dalam perkara ini, Mahkamah Agung memvonis Djoko 2 tahun penjara. TEMPO/Subekti.
Perbesar
Buronan Koruptor Djoko Tjandra saat serah terima tahanan dari Bareskrim ke Kejaksaan Agung di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat 31 Juli 2020. Kejaksaan Agung mengeksekusi buron hak tagih Bank Bali, Djoko akan langsung ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Salemba cabang Mabes Polri terkait kasus Bank Bali. Dalam perkara ini, Mahkamah Agung memvonis Djoko 2 tahun penjara. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Terpidana kasus pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali Djoko Tjandra, dipastikan akan ditahan di Rutan Mabes Polri, Jakarta Selatan. Pemilihan lokasi penahanan ini agar ia dapat diperiksa secara intensif, terkait dengan penerbitan surat jalan oleh pejabat Mabes Polri yang membuat ia bisa keluar masuk Indonesia sebagai buronan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kita akan melanjutkan dengan pemeriksaan-pemeriksaan terkait dengan kasus yang terkait dengan surat jalan, rekomendasi," kata Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo, di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Jumat, 31 Juli 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat ini, Mabes Polri telah memutasi tiga Jenderal di lembaganya terkait dengan penerbitan surat jalan ini. Mereka adalah Kepala Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri Inspektur Jenderal Napoleon Bonaparte, Kepala Biro Koordinasi dan Pengawasan PPNS Bareskrim Mabes Polri Brigadir Jenderal Prasetyo Utomo, dan Sekretaris National Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia Brigadir Jenderal Nugroho Slamet Wibowo.

Dari tiga nama itu, baru Prasetyo Utomo yang telah dinyatakan terlibat penerbitan surat jalan oleh Divisi Propam Mabes Polri. Saat ini, Prasetyo juga ditahan di Rutan Mabes Polri, sama dengan Djoko Tjandra.

Listyo mengatakan Mabes Polri juga akan memeriksa Djoko terkait dengan dugaan adanya aliran dana bagi para pejabat Polri yang membantu pelariannya selama ini.

"Juga (pemeriksaan) kemungkinan yang pernah saya sampaikan, lidik terkait dengan adanya aliran dana," kata Listyo.

Hari ini, Djoko Tjandra diserahkan dari Tim Penyidik Bareskrim Mabes Polri yang menangkapnya, ke Kejaksaan Agung. Penyerahan Djoko ditandai dengan penandatanganan berita acara antara Kabareskim, Jampidsus Ali Mukartono, Kepala Rutan Salemba, Dirjen Pemasyarakatan, dan Djoko Tjandra sendiri.

Egi Adyatama

Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Alumni Universitas Jenderal Soedirman ini sejak awal meliput isu politik, hukum, dan keamanan termasuk bertugas di Istana Kepresidenan selama tiga tahun. Kini menulis untuk desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus