Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Dua Kader NasDem Mundur Setelah Deklarasi Anies, Waketum: Mati Satu Tumbuh Seribu

Waketum NasDem Ahmad Ali mengakui ada dua kader yang memutuskan mundur pasca-pendeklarasian Anies Baswedan, salah satunya Ni Luh Djelantik.

7 Oktober 2022 | 05.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Partai NasDem telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024 pada Senin, 3 Oktober 2022. Namun rupanya keputusan mendeklarasikan Anies itu membuat beberapa kader NasDem tak sejalan dengan ketua umumnya, Surya Paloh.

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengakui ada dua kader yang memutuskan mundur, salah satunya Ni Luh Djelantik. Tokoh perempuan Bali yang biasa dipanggil Mbok Ni Luh tersebut memilih keluar dari partai setelah Anies diusung NasDem sebagai capres.

Ahmad Ali berujar dia termasuk sahabat Mbok Ni Luh. Menurut Ali, alasan Mbok Ni Luh keluar partai karena kecewa. Alasannya, Anies dianggap pernah melakukan politik identitas pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. "Ketika Pilkada 2017 saya bersama dengan Mbok Ni Luh berada pada sisi Ahok, mendukung Ahok, berlawanan dengan Anies," ujar Ahmad Ali saat dihubungi pada Kamis, 6 Oktober 2022.

Suasana panas yang dipicu pernyataan Ahok di Pulau Seribu 2016 silam, memicu kemarahan umat Islam. Hal ini menjadi peluang bagi Anies untuk dapat memenangkan Pilkada DKI. Ahmad Ali mengungkapkan bahwa saat itu ia dan Mbok Ni Luh merasa Anies merupakan orang yang diuntungkan dalam peristiwa itu. "Bagi Mbok Ni Luh, Anies terpilih menjadi Gubernur DKI itu dengan ayat-ayat dan mayat." ucap Ali.

Ali menyayangkan keputusan tersebut Ni Luh. Namun, ia tak bisa mencegah sikap politik sahabatnya itu. "Begitulah berpolitik, begitulah berorganisasi, tidak semua keinginan (pribadi) kita bisa dipenuhi," ucap dia. "Tidak boleh kemudian kepentingan-kepentingan itu mengalahkan kepentingan nasional."

Ali menghargai keputusan yang diambil oleh Ni Luh dan mendoakan agar sukses dan lebih hebat ke depannya. Mundurnya dua kader setelah deklarasi Anies membuat dia merasa kehilangan. "Insyaa Allah mati satu tumbuh seribu." ucap Ali.

NUGROHO CATUR PAMUNGKAS

Baca Juga: Pidato Lengkap Anies di NasDem: Demokrasi, Pembangunan dan Peribahasa Aceh

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus