Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional Kalimantan Selatan Muhidin menolak berkomentar ihwal kaitan antara dukungan DPW PAN Kalimantan Selatan kepada Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan pengusaha batu bara Andi Syamsuddin Arsyad.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kita jangan sampai ke situ lah, jangan sampai ke situ," kata Muhidin kepada Tempo, Kamis, 13 Desember 2018.
Baca: Haji Isam Disebut Terkait PAN Kalsel Dukung Jokowi, Siapa Dia?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Drajad Wibowo menyinggung nama Andi Syamsuddin atau yang dikenal sebagai Haji Isam saat ditanya ihwal dukungan DPW PAN Kalsel kepada Jokowi-Ma'ruf. Padahal, PAN secara organisasi memutuskan mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Deklarasi dukungan DPW PAN Kalsel berlangsung pada Ahad, 9 Desember lalu. Sepekan sebelumnya, deklarasi serupa dari Dewan Pimpinan Daerah Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
"Saya rasa teman-teman Kalsel perlu menjelaskan terbuka, yaitu tentang bagaimana hubungan mereka dengan Andi Syamsuddin Arsyad. Dia lebih dikenal sebagai Haji Isam, dari Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu," kata Drajad kepada Tempo, Senin, 30 Desember 2018.
Muhidin tak menampik pemberian dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf bisa melalui ajakan berbagai pihak. Namun, dia menolak dikaitkan dengan Haji Isam. Mantan Wali Kota Banjarmasin ini berujar, keputusan mendukung Jokowi-Ma'ruf diambil lantaran tak ingin bertentangan dengan Gubernur Kalsel saat ini, Sahbirin Noor yang merupakan politikus Partai Golkar.
"Dulu kan saya lawan dia untuk pilgub (pemilihan gubernur), sekarang saya lebih baik berteman sama-sama," ujar Muhidin. "Asumsinya jangan sampai ke lain pihak (Haji Isam)."
Baca: DPW PAN Kalsel Dukung Jokowi, Drajad Wibowo Sebut Nama Haji Isam
Menurut penelusuran Tempo, Haji Isam sebelumnya tercatat sebagai wakil bendahara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf. Sejumlah anggota tim kampanye nasional mengatakan Haji Isam dipilih karena dianggap mewakili pengusaha nasional. Namanya didorong masuk oleh Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan.
Dua sumber yang mengetahui kedekatan tersebut mengatakan Haji Isam juga pernah bertandang ke rumah Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng. Sosoknya bersama Budi Gunawan dan Megawati tertangkap kamera wartawan saat menghadiri final bulu tangkis tunggal putra Asian Games 2018, beberapa waktu lalu. Seorang politikus sekaligus pengusaha yang hadir di dekat mereka membenarkan info tentang kehadiran Isam.
Belakangan, struktur Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf berubah. Beberapa nama yang awalnya masuk daftar, kini tak ada lagi. Salah satu nama yang hilang adalah Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam.
DEWI NURITA