Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Dulu Jadi Imam di Masjid Unair, Kini Musyaddad Terpilih Jadi Imam Masjid di UEA

Alumni Unair itu mengalahkan 518 peserta dan menjadi salah satu dari 44 pemuda terpilih yang akan diberangkatkan ke UEA bulan ini.

11 Januari 2024 | 17.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Semasa kuliah di Universitas Airlangga atau Unair, Ahmad Musyaddad telah aktif dalam berbagai kegiatan, terutama yang berbau agama. Penghafal 30 juz Al Quran itu pernah menjadi Ketua UKM Tahfidzul Quran dan imam masjid Ulul Azmi Kampus C Unair.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengalaman itu yang diantaranya bisa mengantarkan alumni Bahasa dan Sastra Inggris Fakulas Ilmu Budaya Unair itu terpilih menjadi Imam Masjid di Uni Emirat Arab (UEA). “Sebenarnya saya pun tidak menyangka, karena ini pengalaman pertama saya mengikuti seleksi tersebut dengan rata-rata pesertanya sudah berumur 25 tahun keatas dan sudah pernah mengikuti event serupa di tahun sebelumnya. Jadi niatnya hanya menambah pengalaman saja, tapi Alhamdulillah Allah menakdirkan untuk lolos,” kata Musyaddad dilansir dari laman Unair, Kamis, 11 Januari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleksi imam masjid tersebut diselenggarakan secara resmi oleh Kementerian Agama Republik Indonesia pada bulan Mei 2023. Program ini merupakan bentuk kerja sama antara Indonesia dengan UEA untuk mencari pemuda Indonesia yang memiliki kemampuan untuk menjadi imam salat rawatib di salah satu masjid di UEA.

Musyaddad mengalahkan 518 peserta dan menjadi salah satu dari 44 pemuda terpilih yang akan diberangkatkan ke UEA bulan ini. Ia akan mulai berangkat bertugas pada Jumat, 26 Januari 2024 dan berlokasi di Masjid Emirate Ras Al-Khaimah, UEA..

Perjalanan sampai UAE

Sebelum terpilih untuk berangkat ke UEA, Musyaddad melalui serangkaian tahapan seleksi. Tahapan itu antara lain tes hafalan Al Quran 30 Juz yang mana para peserta akan diberikan dua butir soal sambung ayat. Calon peserta juga diuji kemampuan bahasa Arab disertai dengan tes pengetahuan fiqh dan khutbah dalam bahasa Arab.

Musyaddad bercerita ia mulai menghafal Al Quran sejak duduk di bangku SD. Kemudian, ia berhasil menuntaskan hafalannya sebanyak 30 Juz ketika mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Madrasatul Quran Tebuireng Jombang.

Dari kemampuannya itu, Musyaddad pernah memperoleh beberapa penghargaan, seperti juara dalam lomba MTQ di tingkat regional Jawa Timur diantaranya juara tiga hifdzil quran dan tafsir bahasa inggris di Jawa Timur pada 2023.

Selama menjadi mahasiswa, Musyaddad terus aktif di bidang pendalaman Al Quran. Ia ikut kegiatan UKM Tahfidzul Quran Unair dan pernah menjabat sebagai ketua UKM-TQ pada 2022. Ia juga beberapa kali berkesempatan menjadi imam di masjid Ulul Azmi Kampus C.

“Saya sesekali belajar menjadi imam di masjid Ulul Azmi kampus C UNAIR atas perintah ustadz di sana. Pengalaman tersebutlah yang mendukung saya mendaftar sampai menyelesaikan semua tes yang diberikan,” kata Musyaddad.

Walaupun sempat terkendala bahasa Arab, Musyaddad tetap berhasil melalui berbagai tahapan seleksi dengan baik berkat pengalamannya. Ia juga telah mempelajari beberapa materi uji untuk menjadi imam di UAE semasa mengenyam pendidikan di pesantren.

Dari pencapaian ini, Musyaddad berharap dapat menjadi gerbang awal yang baik untuk menjalani kehidupannya di masa mendatang. “Harapan saya secara pribadi semoga program ini menjadi awal yang baik untuk pengalaman-pengalaman baru yang akan saya jalani di masa depan. Karena semua imam adalah delegasi resmi dari indonesia, semoga semakin banyak juga yang tertarik dan bisa ikut ke UEA untuk mengamalkan ilmu disana,” kata dia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus