Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah kabar bohong (hoax) mewarnai proses penanganan bencana gempa Lombok yang dilaksanakan pemerintah bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa hoax tersebut diantaranya adalah bantuan masyarakat melalui PT Pos Indonesia diklaim sebagai bantuan BNPB dan BPBD NTB, isu korban bencana yang memakan makanan hewan ternak dari relawan Jokowi, dan isu korban bencana yang terpaksa memakan serabut kelapa.
Tempo merangkum kabar bohong yang beredar di tengah masyarakat terkait gempa Lombok yang telah diklarifikasi oleh BNPB melalui situs resminya dan cuitan akun Twitter pribadi Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di akun @Sutopo_PN.
1. Bantuan Masyarakat Melalui PT Pos Indonesia Diklaim Sebagai Bantuan BNPB dan BPBD NTB
Dilansir dari situs resmi bnpb.go.id, beredar keluhan masyarakat melalui jejaring sosial Facebook yang mengatakan bantuan korban gempa bumi Lombok yang diklaim dari BNPB dan Presiden dikirimkan melalui PT Pos Indonesia.
Baca: BNPB: Kerugian Ekonomi Gempa Lombok Bertambah Menjadi Rp 7,45 T
Terkait dengan hal ini, Sutopo melalui keterangan tertulis yang diunggah dalam situs resmi BNPN telah melakukan klarifikasi atas keluhan tersebut dengan mengatakan tidak benar bantuan BNPB dan BPBD NTB dikirimkan melalui PT Pos Indonesia. BNPB sejauh ini telah mengirimkan 75 ton bantuan logistik melalui pesawat kargo untuk penanganan bencana gempa Lombok dan tambahan bantuan akan terus dikirimkan.
Selain itu, bantuan dari masyarakat melalui Posko TNI dari Gudang Logistik di Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma Jakarta dan Lanud Adi Sumarmo Boyolali terus disalurkan dengan 8 pesawat Hercules TNI. Bantuan dari TNI, Polri, Kementerian/Lembaga juga dikirim melalui pesawat dan kapal. Semua bantuan dicatat dan disalurkan kepada masyarakat yang terdampak gempa Lombok.
BNPB juga mengatakan PT Pos Indonesia telah menggelar program Pos Peduli Korban Bencana gempa bumi Lombok sejak 29 Juli hingga 16 Agustus 2018. PT Pos Indonesia membantu pengiriman bantuan berupa barang dan donasi uang secara gratis dari seluruh wilayah Indonesia.
Pengiriman gratis untuk bantuan korban gempabumi Lombok seharusnya ditujukan dengan alamat "POSKO BENCANA ALAM LOMBOK" yang berkantor di PT Pos Mataram, Kota Mataram. Namun ternyata banyak pengirim bantuan yang menuliskan alamat pribadi pada alamat tujuan.
Baca: Korban Meninggal Gempa Lombok Bertambah Jadi 460 Orang
Untuk bantuan dengan tujuan alamat pribadi, kantor pos Mataram tetap mengupayakan penyerahan kepada penerima sesuai dengan alamat tertulis. Namun pengiriman bantuan dengan tujuan alamat pribadi diperkirakan BNPB dapat terlambat. Keterlambatan ini disebabkan karena kantor pos Mataram memberi prioritas bantuan yang ditujukan ke Posko Bencana Alam sesuai tujuan awal. Kondisi jalan yang rusak dan alamat pribadi yang banyak terpencar di Lombok juga menjadi alasan keterlambatan.
2. Isu Makanan Ternak dari Relawan Jokowi
Informasi yang mengatakan korban gempa bumi Lombok diberi bantuan logistik berupa makanan ternak oleh relawan pendukung Jokowi turut ramai menjadi perbincangan di jejaring Facebook.
Terkait dengan hal ini, Sutopo dalam cuitan akun Twitter pribadinya telah menyanggah bahwa kabar tersebut merupakan kabar bohong alias hoax.
Melalui akun Twitter @Sutopo_PN menulis: Video ini HOAX yang diunggah di
https://t.co/flV9O16GfH Tidak benar pengungsi gempa Lombok makan makanan ternak karena Pemerintah tidak memberi bantuan. Apalagi diberikan relawan Pak Jokowi. Babinsa TNI telah mengecek ke lokasi. Video ini dubbing dan direkayasa. #LombokBangki https://t.co/HHuTsZp5yR
3. Isu Bahwa Bantuan Bencana Lombok Tidak Merata dan Hanya Menjadi Ajang Pencitraan Pemerintah
Dalam postingan Twitternya, Sutopo mengunggah tangkapan layar yang berasal dari Facebook. Dalam unggahan tersebut terdapat keterangan dari sebuah akun yang menamakan dirinya 'Indonesia News' yang mengatakan bahwa seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah membuat sebuah pengakuan bahwa bantuan pemerintah untuk korban bencana Lombok tidak merata dan hanya dijadikan ajang pencitraan semata oleh presiden Jokowi.
Baca: Menteri PUPR: Perbaikan Pasca Gempa Lombok Dimulai Pekan Ini
Terkait dengan kabar tersebut, Sutopo telah menyanggah dengan memberi keterangan "Ini Hoax. Tidak benar bantuan hanya dijadikan ajang pencitraan. Semua bantuan disalurkan untuk kemanusiaan. Korban gempa Lombok memerlukan banyak bantuan. Mohon jangan menambah duka dan derita masyarakat Lombok dengan Hoax dan fitnah begini. Jangan sebarkan hoax. #LombokBangkit https://t.co/qqMGRuWRNz".
4. Isu Korban Bencana Lombok Memakan Serabut Kelapa Karena Tak Kunjung Mendapat Bantuan
Sutopo mengunggah sebuah video dalam akun twitternya yang memperlihatkan seseorang tengah memakan serabut kelapa.
Baca: PUPR Tambah 100 Hidran Umum Bagi Korban Gempa Lombok
Ia mencuitkan video tersebut dengan memberi keterangan, "Tidak benar berita pengungsi makan serabut kelapa karena belum menerima bantuan di Dusun Lendang Batu Desa/Kec Kayangan Lombok Utara. Aparat TNI sudah mengecek. Kebiasaan warga disana makan Kelapa Timun bagian kulit dalamnya. Bantuan logistik sudah diterima rutin sejak 8/8/2018.