Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara Ucu Agustin bersama Minikino meluncurkan film Sejauh Kumelangkah versi inklusif. Film ini diputar dengan deskripsi suara atau audio description agar penonton tunanetra dapat memahami ceritanya. Ada pula closed caption atau keterangan yang tertera di sepanjang film untuk penonton tuli.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Peluncuran ini dibuat sebagai bagian dari rangkain kampanye publik atas hak cipta dan hak disabilitas yang secara konsisten disuarakan sutradara Ucu Agustin melalui film 'Sejauh Kumelangkah'," ujar Kido Yulia, Director Film Festival Minikino, dalam keterangan tertulis pada Selasa, 17 November 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sutradara Ucu Agustin menggandeng Minikino sebagai lembaga yang menggarap audio description untuk beberapa film Indonesia. "Sejauh Ku Melangkah merupakan film keenam yang kami garap audio description-nya," ujar Kido.
Kido berharap agar upaya penyediaan audio description dan close caption dapat diwujudkan dalam produksi film lainnya. Musababnya, komunitas difabel adalah kelompok konsumen yang belum terlalu diperhatikan dalam gerak industri film.
Ucu Agustin, sutradara film Sejauh Ku Melangkah berfoto dengan penonton usai pemutaran film Sejauh Ku Melangkah di Tempo Media Week 2019. TEMPO/ Aisha Shaidra
Sutradara Ucu Agustin mengatakan, penyediaan akses bagi penonton difabel merupakan bagian dari kontribusi para pelaku usaha film untuk bersama mewujudkan masyarakat yang inklusif. "Dulu kita sempat mengenal bioskop bisik dan kini pelaku industri film sudah harus menambahkan versi audio description untuk penonton yang tak bisa melihat dan closed caption untuk mereka yang tak bisa mendengar," kata Ucu.
Peluncuran film 'Sejauh Kumelangkah' akan dilakukan dalam bentuk pemutaran inklusif selama bulan November 2020 di Bali. Rangkaian pemutaran film ini berkolaborasi dengan beberapa tempat pemutaran film di Bali. "Acara perdana akan dilakukan di MASH Denpasar Art House Cinema pada Rabu 18 November 2020," ujar Ucu.
Poster film Sejauh Ku Melangkah. Foto: Jaff-Filmfest
Selain kampanye hak disabilitas dan inklusivitas, peluncuran versi audio description film 'Sejauh Kumelangkah' juga bagian dari kampanye kesadaran hak cipta kepada masyarakat. Kampanye ini terkait dengan proses hukum yang sedang berjalan antara Ucu Agustin dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, TVRI, dan USeeTV.
Sejak 2 Oktober 2020, film 'Sejauh Kumelangkah' menjadi sorotan publik karena mengajukan somasi pelanggaran hak cipta yang dilayangkan ke ketiga lembaga, yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, TVRI, dan USeeTV (Telkom). Mereka dianggap menayangkan film ini tanpa seizin pemegang hak cipta.
Film Sejauh Ku Melangkah meraih Piala Citra 2019 untuk kategori dokumenter pendek terbaik. Film dokumenter ini kali pertama dirilis pada September 2019 di Indonesia Forum Film New York, Amerika Serikat.