Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Free Palestine Network (FPN), Furqan AMC, menyerukan agar Nahdhatul Ulama atau NU dan Muhammadiyah bersatu mengepung Kedutaan Amerika Serikat (AS) di Indonesia. Hal ini guna menekan pemerintah AS untuk menghentikan bantuan militernya terhadap Israel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"NU dan Muhammadiyah harus bersatu kepung kedutaan Amerika, untuk menekan pemerintah Amerika agar menghentikan dukungan militernya terhadap Israel," kata Furqan AMC dalam keterangan tertulis pada Kamis, 24 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia menyatakan, tindakan ini sejalan dengan sikap politik pemerintah Indonesia yang tegas mendukung kemerdekaan Palestina. Sebagaimana disampaikan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Presiden Prabowo Subianto saat pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada Ahad, 20 Oktober lalu.
Furqan menambakan, mobilisasi umum untuk mengepung Kedutaan AS di Indonesia sangat dibutuhkan secara terus-menerus. "Untuk memecah keheningan global dan ketidakberdayaan lembaga internasional menghentikan brutalitas Israel," katanya.
Selama AS terus menyuplai senjata kepada Israel, kata dia, selama itu pula genosida Israel di Palestina tak bisa dihentikan. Bahkan, sekarang praktik genosida meluas ke Lebanon.
Dia melanjutkan, kejahatan genosida zionis Israel yang dilakukan terus-menerus di jalur Gaza sepenuhnya didukung oleh pemerintah AS dan beberapa negara barat. Sebagaimana telah dikonfirmasi oleh Pelapor Khusus PBB untuk Hak Asasi Manusia di wilayah Palestina, Francesca Albanese.
Furqan menyebut, Israel telah menjatuhkan 70 ribu ton lebih bom di jalur Gaza sejak Oktober tahun lalu. Jumlah tersebut melebihi jumlah bom yang digunakan selama Perang Dunia II.
"80 persen bangunan di Gaza sudah hancur sebagaimana yang diungkap oleh PBB. Tidak hanya rumah, juga fasilitas kesehatan, sekolah, kampus, fasilitas industri, masjid, gereja, dan heritage yang dihancurkan Israel.
Dia menuturkan bahwa Kementerian Kesehatan Gaza mencatat, sudah 42 ribu lebih korban gugur dan 100 ribu lebih terluka. Mayoritas korban adalah anak-anak dan perempuan.
"Butuh berapa puluh ribu lagi korban, untuk bisa membuat semua bersatu bangkit menghentikan kebiadaban zionis Israel?" tutur Furqan.
Pilihan Editor: Harapan PP Muhammadiyah dan PBNU kepada Prabowo-Gibran