Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Galang Dana Kampanye, Gerindra Diminta Perhatikan Syarat Ini

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebelumnya mengumumkan pembukaan donasi untuk Gerindra demi membiayai ongkos politik di pilkada.

24 Juni 2018 | 15.35 WIB

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman memberikan keterangan kepada media di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin, 12 Maret 2018. Tempo/Hendartyo Hanggi
Perbesar
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman memberikan keterangan kepada media di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin, 12 Maret 2018. Tempo/Hendartyo Hanggi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menyarankan kepada Partai Gerindra untuk memperhatikan beberapa ketentuan dalam pengumpulan dana kampanye.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Mengumpulkan dana kampanye ada syarat-syaratnya," kata Arief di Kantor KPU RI, Jakarta pada Ahad, 24 Juni 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arief menyebutkan syarat pertama adalah sumbangan tersebut berasal dari individu atau badan hukum dan ada batasan mengenai besarannya. Syarat kedua, identitas penyumbangnya harus jelas, lengkap, dan tidak boleh anonim. Jika tidak jelas, kata Arief, dana sumbangan tersebut tidak boleh dipakai.

Selain itu, sumber dana kampanye tidak boleh berasal dari hasil korupsi. "Syarat itu nanti setiap sumbangan harus dilaporkan sebagai bagian dari sumbangan dana kampanye di dalam format laporan yang sudah ditentukan," kata Arief.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebelumnya mengumumkan pembukaan donasi untuk Partai Gerindra demi membiayai ongkos politik di Pilkada 2018. Menurut Prabowo, partainya butuh bantuan finansial untuk memberi upah para saksi yang ditempatkan di semua TPS. Penggalangan dana dilakukan melalui aplikasi Telegram dengan akun @GalangPerjuangan.

Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra, Andre Rosiade, menuturkan bahwa penggalangan dana kampanye tersebut tidak hanya untuk pilkada 2018. Dana yang terkumpul juga akan dijadikan amunisi pemilihan umum tahun depan. Menurut dia, agenda pemilu di 2018 dan 2019 membutuhkan banyak dana lantaran biaya politik semakin mahal.

Menurut Arief, jika Gerindra sudah mulai melakukan penggalangan dana untuk Pemilihan Presiden 2019, uang yang dikumpulkan dan hendak dipakai untuk kampanye harus dicatat. "Kemudian dimasukan di laporan awal dana kampanye dengan syarat itu tadi," ujarnya.

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus