Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Berita Tempo Plus

Gerindra Minta PKS Mengalah

Prabowo akan menemui Ketua Majelis Syuro PKS hari ini.

27 Juli 2018 | 00.00 WIB

Prabowo setuju maju bersama Agus Harimurti Yudhoyono.
material-symbols:fullscreenPerbesar
Prabowo setuju maju bersama Agus Harimurti Yudhoyono.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Maya Ayu Puspitasari
[email protected]

JAKARTA - Partai Gerindra berusaha merayu mitra koalisinya, Partai Keadilan Sejahtera, untuk mengalah dalam penunjukan calon wakil presiden Prabowo Subianto. Sekretaris Jenderal Gerindra, Ahmad Muzani, bertutur bahwa partai-partai harus legawa demi terbangunnya koalisi. "Kalau enggak, ya, repot," katanya, kemarin.

Menurut Muzani, koalisi tidak hanya harus realistis membahas solusi untuk bangsa dan negara, tapi juga memikirkan masalah yang dihadapi masing-masing partai. Sebab, kata dia, setiap partai punya masalah berbeda yang harus dipahami. "Harus ada pengertian dan harus ada take and give," ucap dia.

Kemitraan Gerindra dan PKS telah lama terjalin. Pada pemilihan presiden 2014, kedua partai ini berkoalisi mengusung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa bersama Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Bulan Bintang, dan Partai Golkar. Pada pemilihan presiden 2019, Gerindra kembali menggandeng PKS untuk mengusung Prabowo.

Semula, PKS meminta kadernya untuk disandingkan dengan Prabowo. Ada sembilan nama yang disetorkan Majelis Syuro PKS untuk dipertimbangkan menjadi calon presiden atau wakil presiden. Kesepakatan alot ketika Gerindra ingin menarik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon wakil Prabowo. Sedangkan PKS ingin Anies sebagai calon presiden. Adapun wakilnya tetap kader PKS.

Selain dengan PKS, Gerindra menjajaki koalisi dengan PAN. Sama seperti PKS, PAN juga menyodorkan lima nama untuk mendampingi Prabowo. Belakangan, Partai Demokrat menunjukkan minat bergabung ke koalisi ini. Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono lantas menyorongkan anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono, sebagai calon wakil presiden.

Muzani berujar bahwa Gerindra merencanakan pertemuan multilateral dengan keempat partai. Namun saat ini, dia mengimbuhkan, Gerindra masih berfokus melakukan pertemuan bilateral dengan masing-masing partai. Hari ini, Prabowo Subianto dijadwalkan bertemu dengan Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al Jufri. Pertemuan itu bakal membahas kesepakatan agar keempat partai bisa berkoalisi di pilpres 2019.

"Titik itu akan ketemu, mencapai pada suatu kesepakatan. Sekarang kami sudah mulai mengkompilasi beberapa pokok masalah," kata dia.

Anggota Majelis Syuro PKS, Tifatul Sembiring, mengatakan hingga saat ini partainya masih berkukuh mengajukan kadernya sebagai cawapres Prabowo. Ia mengingatkan bahwa Gerindra dan PKS sudah memiliki sejarah dalam pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah. Sedangkan Demokrat dianggap sebagai partai yang baru mendekat. “Jangan tiba-tiba datang terus minta posisi seperti itu,” ujarnya.

Meski begitu, Tifatul yakin Gerindra akan setia dengan PKS. Apalagi sejak dulu, PKS juga melakukan hal yang sama. Tidak pernah berpaling dari Gerindra meski partai lain sering datang dan pergi. “Kami tetap jaga dengan Gerindra berdua. Jadi, wajar saja kami menuntut begitu,” ujarnya.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKS, Mardani Ali Sera, pun mengatakan mitra koalisi seharusnya mementingkan musyawarah. “Ibaratnya, sebelum ada janur kuning, setiap partai bebas berusaha optimal. Biar semua mengajukan term and condition untuk dibahas bersama,” kata Mardani.

Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, mengungkapkan bahwa pembicaraan dengan seluruh partai koalisi diperlukan untuk menghindari polemik. Meski begitu, ia beranggapan bahwa pemilihan wakil presiden lebih baik diserahkan kepada Prabowo. “Sehingga kita bisa berfokus mengurus teknis pemenangan Pemilu 2019,” ucap dia.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus