Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Timnas Amin mengatakan aktivitas Car Free Day atau CFD harus bebas dari kepentingan politik termasuk agenda kampanye.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Datang membawa atribut politik saja (dilarang), apalagi pakai atribut-atribut pilpres atau partai. Itu kan sudah melanggar ketentuan," kata juru bicara Timnas Amin, Billy David Nerotumilena, di Rumah Pemenangan Amin, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 5 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Respons Billy itu perihal pembagian susu di CFD pada Ahad, 3 Desember 2023, yang dilakukan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka. "Apalagi sampai membagi sesuatu, susu atau makanan, itu kewenangan Bawaslu untuk memutuskan," kata dia.
Menurut Billy, sejauh ini Timnas Amin belum melihat indikasi pelanggaran dalam pembagian susu itu. Dia mengatakan Amin memiliki tim hukum untuk memberikan penilaian terhadap sebuah pelanggaran kampanye yang dilakukan pasangan lain. "Dan kalau pun ada pelanggaran, kami punya kewenangan atau hak untuk melaporkan," ujar dia.
Dia menjelaskan, Timnas Amin akan mendorong Badan Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu supaya memantau adanya pelanggaran. Dia mencontohkan, sebelumnya Bawaslu juga membolehkan pembagian makanan dari peserta pemilihan presiden atau Pilpres 2024 dengan gratis jika tidak menggunakan anggaran negara.
"Kayak kemarin Bawaslu kan memperbolehkan membagi makanan dengan gratis selama anggarannya bukan dari anggaran yang dilarang oleh ketentuan dalam Pilpres atau kontestasi politik," tutur dia.
Gibran membantah bahwa pembagian susu itu sebagai agenda kampanye. Dia beralasan bahwa pemebrian susu tersebut kepada warga di kawasan Bundaran HI di area CFD, tidak memakai alat peraga kampanye.
Pasangan calon presiden Prabowo Subianto itu menceritakan pembagian susu itu tanpa mengajak masyarakat mencoblos pasangan nomor urut dua tersebut. "Kami pilih lokasi paling dekat saja dan paling banyak massa," kata Gibran.