Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

Jika Ridwan Kamil maju di Pilkada Jabar, Golkar akan berfokus pada pencalonan Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa di Jakarta.

25 April 2024 | 22.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan partainya lebih mendorong Ridwan Kamil maju di pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024 Jawa Barat daripada di Provinsi Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dengan segala perhitungan kami secara politik dan juga untuk kepentingan pembangunan di Jawa Barat, mungkin Pak Ridwan Kamil lebih relevan, lebih bermanfaat, lebih berguna untuk masyarakat Jawa Barat,” kata Doli ketika ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 25 April 2024 seperti dikutip Antara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar telah menugaskan Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta dan Jawa Barat. Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menjadi calon tunggal untuk penugasan di Jabar. Sedangkan di Jakarta, Emil ditugaskan bersama Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa.

Jika Emil benar-benar diputuskan maju di Pilkada Jabar, kata Doli, maka Golkar akan berfokus pada pencalonan Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa untuk Pilkada Jakarta. “Atau mungkin nanti bisa jadi ada nama baru yang muncul,” ujar Doli.

Berdasarkan survei terakhir yang dihimpun Golkar, Emil yang pernah menjabat Gubernur Jabar periode 2018-2023 mendapat lebih dari 50 persen suara. 

Emil mengatakan Golkar belum memutuskan apakah dirinya ditugaskan untuk maju di Pilkada Jakarta atau Jabar.

"Iya itu belum diputuskan, nanti aja di waktu yang baik. Kan masih lama, waktu pendaftaran Agustus," kata dia usai menghadiri open house Idulfitri di kediaman Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pada 11 April lalu.

Berpeluang Bersaing dengan Bima Arya dan Dedi Mulyadi

Jika jadi maju di Pilkada Jabar, Emil berpeluang bersaing dengan tokoh-tokoh Jabar lainnya seperti mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Sebelumnya, Bima mengatakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas telah menugaskan dirinya maju di Pilkada Jabar. 

Bima menyatakan akan menyiapkan diri setelah mendapat arahan dari Zulhas.

“Memang Ketum (Zulhas) sudah menyampaikan arahan perintah partai, sebagai kader ya pasti saya harus siap-siap,” kata Bima di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 April.

Namun Bima mengakui jalan untuk maju di Pilkada masih panjang karena ada nama-nama lain yang juga diusulkan Zulhas untuk Pilgub Jabar. Bima juga menyinggung beberapa nama lain yang berpeluang maju seperti Ridwan Kamil dari Golkar dan Dedi Mulyadi dari Gerindra.

“Kan kita enggak tahu juga nih Kang Emil (Ridwan Kamil) memutuskan ke mana, Kang Dedi Mulyadi apakah maju atau tidak, ada lagi tokoh-tokoh lain. Nah ini semua akan berproses,” kata Bima.

Sebelumnya, Zulhas menyebutkan nama Bima Arya bersama nama artis sekaligus anggota DPR RI Fraksi PAN Desy Ratnasari untuk ditugaskan maju Pilkada Jawa Barat.

“Jawa Barat ada Bima Arya, Desy Ratnasari. Jadi, utamakan kader-kader,” ujar Zulhas, Selasa, 23 April 2024.

Kadin Sebut Jakarta Butuh Pemimpin yang Paham Ekonomi

Adapun Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Diana Dewi menyebut Jakarta membutuhkan sosok pemimpin yang memahami bidang ekonomi untuk mendukung visi besar sebagai kota global.

"Jakarta idealnya dipimpin oleh sosok ekonom atau pengusaha yang memiliki rekam jejak positif selama ini dalam menjalankan usahanya. Sebagai kota niaga dan jasa, Jakarta harus mampu menata wilayahnya dengan baik dengan pembangunan berkelanjutan," kata dia di Jakarta, Kamis, 25 April.

Menurut Diana, Pilkada serentak yang akan digelar November mendatang merupakan titik awal perjuangan Jakarta untuk menjadi kota global (global city) setelah tak lagi menjadi ibu kota negara.

"Dibutuhkan pemimpin yang benar-benar memahami peluang-peluang yang bisa dimanfaatkan agar Jakarta bisa melesat menjadi kota global seperti New York, London, Paris, dan lainnya," kata dia.

Diana juga menyebut kota global menuntut kesiapan, tidak hanya infrastruktur dan teknologi, tapi juga orang-orang yang mumpuni di dunia usaha.

"Pemimpin Jakarta ke depan harus memiliki visi besar dan global, memiliki kearifan dan keuletan dalam memicu perekonomian serta menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul," ujar Diana.

SULTAN ABDURRAHMAN | ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus