Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Guru Besar UI Jadi Orang Indonesia Pertama yang Raih Gelar RANZCOG, Berikut Profilnya

Guru Besar dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Prof Budi Wiweko orang Indonesia pertama meraih penghargaan RANZCOG.

31 Juli 2024 | 18.56 WIB

Budi Wiweko. Instagram/bwiweko
Perbesar
Budi Wiweko. Instagram/bwiweko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI)  Prof Dr dr Budi Wiweko, SpOG, subsp. FER, MPH. Int. Aff. RANZCOG, FICRM berhasil meraih penghargaan RANZCOG Honorary Fellowship dari Royal Australian and New Zealand College of Obstetricians and Gynaecologists (RANZCOG), pada Kamis 25 Juli 2024. Dosen dari UI ini disebut jadi orang pertama dari Indonesia yang memperoleh gelar bergengsi tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Mengutip dari laman resmi UI penghargaan RANZCOG adalah gelar kehormatan tertinggi yang diberikan kepada individu yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam bidang Obstetri dan Ginekologi. Melansir dari laman Medical Council Of New Zeland RANZCOG adalah sebuah intitusi pendidikan terkemuka di dunia yang melatih dan mengakreditasi para dokter di Australia dan Selendia Baru dalam bidang spesialisasi kebidanan dan ginekologi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kontribusi luar biasa Budi Wiweko terhadap bidang kesehatan perempuan khususnya melalui kepemimpinannya dalam berbagai komite penting di Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menjadi poin penilaian yang penting bagi RANZCOG menganugerahkan gelar kehormatan tersebut.

Selain itu, berbagai pertimbangan lainnya ialah dengan melihat usahanya dalam memajukan pendidikan dan penelitian di bidang obstetri dan ginekologi di Indonesia dan Asia Tenggara serta dedikasinya dalam melakukan berbagai program nyata yang meningkatkan kolaborasi antara RANZCOG dan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI). Melalui surat resmi yang diterima oleh Prof. Iko, Presiden RANZCOG Dr. Gillian Gibson juga turut menyampaikan ucapan selamat.

Honorary Fellowship adalah gelar kehormatan tertinggi yang kandidatnya dinominasikan oleh anggota RANZCOG atau organisasi profesional terkait. Seleksi dilakukan melalui proses yang ketat oleh komite khusus RANZCOG/Dewan RANZCOG.

Kemudian, komite melakukan penilaian yang ketat dan selektif terhadap setiap nominasi kandidat dari berbagai negara berdasarkan kontribusi signifikan yang telah diberikan oleh masing-masing kandidat dalam bidang kesehatan perempuan.

Profil Budi Wiweko

Prof Budi Wiweko kelahiran Jakarta 15 Agustus 1971 dari pasangan Etty Ratnasari dan Sukanto. Budi meraih gelar dokternya dari UI pada tahun 1996. Setahun setelah lulus ia langsung menjabat sebagai Ketua Puskesmas Taba, Kabupaten Musi Rawas. Sumatera Selatan.

Budi Wiweko pernah bekerja di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta sambil melanjutkan pendidikannya sebagai dokter spesialis obstetric ginekologidi UI. Kemudian pada tahun 2006 ia melanjutkan studinya ke Jepang, sebagai researcher fellow di Hyogo Collage of Medecine.

Budi Wiweko kemudian kembali melanjutkan studi S2 nya di UI dengan mengambil subspesialis endokrinologi reproduksi, dan melanjutkan pendidikan S3 nya padaunversitas yang sama dengan mengambil bidang ilmu kedokteran. Selain itu, ia juga sempat melanjukan pendidikan di bidang manajemen rumah sakit di Universitas Gajah Mada (UGM).

Sepanjang karirnya Budi Wiweko telah meraih berbagai penghargaan bergengsi, di antaranya Young Gynecologist Award dari Asia & Oceania (2007), Dosen Berprestasi Nasional (2015), Peneliti Terbaik FKUI selama beberapa tahun berturut-turut dan Best Paper Award di Asia Pacific Initiative on Reproduction. Inovasinya meliputi pengembangan teknologi reproduksi seperti SMART IVF dan Indonesia Kalkulator Oosit (IKO). Hingga saat ini Budi Wiweko telah menghasilkan lebih dari 140 publikasi di Scopus dan 62 publikasi di PubMed.

Lebih lanjut, Prof. Iko juga telah membuat berbagai inovasi penting di bidang Genomik dan Kedokteran Presisi. Salah satu inovasi utamanya adalah pengembangan Nomogram Anti Mullerian Hormone (AMH) yang digunakan sebagai peramal usia biologis Perempuan

Budi Wiweko juga sempat beberapa kali diamanahi jabatan pening di antaranya sebagai Presiden Asia Pacific Initiative on Reproduction (ASPIRE), Presiden Asia Pacific Initiative on Reproduction (ASPIRE), dan Ketua Komite dari Komite Kedokteran Reproduktif, Endokrinologi, dan Infertilitas dari Federasi Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Se-Asia dan Oceania. Diketahui ia juga merupakan pendiri Asian Society for Fertility Preservation (ASFP) dan Indonesia Medical Education and Researh Intsitute FK UI, yang juga menjabata sebagai Wakil Direktur.

Tak hanya aktif sebagai peneliti di berbagai organisasi dan lembaga kesehatan, Budi Wiweko juga ikut serta dalam kepemimpinan di UI. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Komisi 2 Senat Akademik UI periode 2019-2024. Selain itu, ia juga pernah berpartisipasi dalam pemilihan rektor UI pada tahun 2019 dengan mengedepankan visi misinya untuk membangun UI dalam 3 bidang, yakni bidang riset dan teknologi, akademis dan kemasyarakatan, serta kewirausahaan dan kolaborasi.

Guru besar UI, Budi Wiweko merasa sangat bersyukur atas penghargaan yang diberikan oleh RANZCOG kepadanya dan berharap dapat meningkatkan kinerja dan kontribusi dengan lebih baik lagi. “Ini akan menjadi motivasi bagi kami untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kesehatan reproduksi di Indonesia dan Asia,” ujarnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus