Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Harapan dan Pujian Ketua MUI untuk Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin

Ketum MUI Anwar Iskandar menyampaikan harapan dan pujiannya untuk Jokowi dan Ma'ruf Amin saat zikir kebangsaan.

2 Agustus 2024 | 14.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Anwar Iskandar menyampaikan harapan dan pujian untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam ceramahnya pada acara Zikir dan Doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka di halaman depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis malam, 1 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anwar mengharapkan agar Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin tetap berkiprah memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara pasca-menanggalkan jabatan pada Oktober 2024 mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Setelah ini tentu kami masih tetap berharap agar bapak memberikan kemampuan dan segala yang terbaik untuk kebaikan bangsa dan negara ini. Karena pejuang itu tidak ada kata selesai, tidak ada kata berhenti ketika memang masih dibutuhkan bangsa dan negara," ujar Anwar.

Dia mengatakan, Indonesia punya banyak pemimpin dengan keistimewaan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan zamannya.

Dari Presiden Sukarno sampai Joko Widodo, kata Anwar, para pemimpin sejak Indonesia merdeka telah memberikan sesuatu yang terbaik untuk bangsa.

"Tenaganya, ilmunya, pikirannya bahkan hidupnya diwakafkan untuk bangsa ini. Kita melihat betapa Presiden kita ini, Pak Jokowi ini masya Allah orangnya sabar, telaten, masya Allah sampai seakan-akan nggak mikirin dirinya sendiri, sampai kurus, masya Allah," ujarnya.

Dia berterima kasih kepada Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin yang telah membuat bangsa Indonesia tersenyum dan dapat memikirkan seperti apa masa depan yang akan datang.

"Terima kasih Pak Presiden, Pak Wapres, para menteri, Panglima TNI, Kapolri seluruh jajaran pemimpin negara ini. Apalagi setelah kita menyelesaikan tugas berat kita yaitu pesta demokrasi, dapat berjalan baik, aman, damai tenteram dan diakui di dunia internasional sebagai pemilu terbaik," jelasnya.

Menurutnya tidak mudah melakukan hal seperti yang telah dilakukan para pemimpin bangsa. "Mudah-mudahan apa yang dilakukan Presiden-Wapres selama ini jadi bagian amal soleh yang diterima Allah SWT," kata Anwar mendoakan.

Selanjutnya: Jokowi minta maaf

Pada acara tersebut, Presiden Jokowi dalam sambutannya menyampaikan permintaan maaf atas segala salah dan khilaf dalam menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia (RI).

Presiden Jokowi juga mengatasnamakan Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk memohon maaf di hadapan ribuan undangan pada acara pembuka yang memulai rangkaian kegiatan Bulan Kemerdekaan menjelang HUT ke-79 RI tersebut.

"Bapak Wakil Presiden, Bapak-Ibu sekalian, Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air, dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan Kemerdekaan, bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor K.H. Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Jokowi, seperti dikutip dari Antara.

Jokowi mengatakan bahwa selama menjabat sebagai Presiden, dia menyadari tidak bisa menyenangkan semua pihak.

"Kami juga tidak mungkin dapat memenuhi harapan semua pihak. Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT," kata Jokowi yang naik ke tampuk kekuasaan sejak 2014. “Hanya milik Allah, Kerajaan Langit dan Bumi serta apapun yang ada di dalamnya. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Sebanyak 3.163 peserta mengikuti Zikir dan Do'a Kebangsaan, termasuk Para Menteri Kabinet Indonesia Maju, dan OASE organisasi untuk para istri menteri Kabinet Indonesia Maju.

Turut berpartisipasi Majelis Zikir, Ponpes Hubbul Wathon, Para Tokoh Agama, Para Tokoh Agama Kaltim, Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama, pimpinan ormas Islam, pimpinan pondok pesantren, ulama dan kiai, dan santri.

"Bulan kemerdekaan diawali dengan zikir dan doa. Ini merupakan acara rutin yang diselenggarakan setiap tanggal 1 Agustus," kata Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana di Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2024.

DANIEL A. FAJRI | ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus