Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -BKR dibentuk oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI dalam sidangnya pada tanggal 22 Agustus 1945 atau 5 hari sejak Proklamasi Kemerdekaan dan diumumkan oleh Presiden Sukarno pada tanggal 23 Agustus 1945.
Melalui Maklumat Pemerintah tanggal 5 Oktober 1945, BKR diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan setelah mengalami beberapa kali perubahan nama akhirnya menjadi Tentara Nasional Indonesia.
Melansir dari buku Perlindungan Penduduk Sipil Dalam Perlawanan Rakyat Semesta dan Hukum Internasional karya F Sugeng Istanto, di jelaskan dalam buku itu, Pada tanggal 19 Agustus 1945, pimpinan koordinasi golongan pemuda mengusulkan rancangan dekrit pembentukan tentara Indonesia sebagai kelengkapan negara yang diproklamasikan.
Selain itu, rancangan tersebut juga untuk menghadapi penguasa Jepang yang masih memiliki persenjataan lengkap. Rancangan dekrit tersebut ternyata diketahui oleh Jepang dan menganggap hal itu untuk melawan Jepang.
Jepang kemudian cepat-cepat melucuti dan membubarkan Peta dan Heiho. Peklucutan ini bertujuan untuk memuaskan Sekutu dan melindungi dirinya sendiri dari serangan rakyat Indonesia.
Maklumat BKR
Di lain pihak, pimpinan nasional Indonesia kembali ke politik diplomasinya dengan mengubah rancangan dekrit pembentukan tentara menjadi maklumat pembentukan BKR di tetapkan sebagai berikut:
1. Komite Nasional Indonesia
2. Komite Nasional Indonesia Pusat
3. Membentuk Partai Nasional Indonesia sebagai Partai Negara
4. Membentuk Badan Keamanan Rakyat
Setelah BKR diresmikan oleh Sukarno, para pemuda dan mantan anggota PETA, Kaprawi, Sutaklasana, Latief Hendraningrat, Arifin Abdurrachman, Machmud dan Zulkifli Lubis, berhassil merumuskan struktur BKR sesuai dengan teritorial pendudukan Jepang.
Pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) dan Tugasnya. BKR di luar Jakarta dipelopori oleh Arudji Kartawinata (Jawa Barat), Drg. Mustopo (Jawa Timur), dan Sudirman (Jawa Tengah).
Selain BKR Darar, dibentuk juga BKR Laut oleh Mas Pardi, Adam, RE Martadinata, dan R Suryadi yang merupakan bekas murid dan guru dari Sekolah Pelayaran Tinggi.
Meski dipelopori oleh pemyuda, ternyata anak sebagian pemuda yang tidak setuju dengan BKR dan mereka membentuk badan-badan perjuangan sendiri.
Misalnya Persatuan Pemuda Pelajar Indonesia di Bandung, Angkatan Muda Indonesia di Surabaya, Balai Penerangan Pemuda Indonesia di Padang, dan masih banyak lainnya.
Tugas BKR
BKR melaksanakan beberapa tugas yang diamanatkan oleh pemimpin nasional, seperti:
1. BKR Malang yang melakukan upaya penangkapan orang-orang utusan Sekutu yang menyamar sebagai anggota Palang Merah Internasional.
2. BKR Madiun dan Malang yang berhasil melucuti persenjataan tentara Jepang.
3. BKR yang mengadakan perundingan dengan pihak Jepang untuk menyerahkan semua persenjataan yang dimiliki.
IDRIS BAOUFAKAR
Baca: Top 3 Dunia: Profil Presiden Kenya yang Baru dan Negara yang Pertama Akui Kemerdekaan Indonesia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini