Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Difabel

Hari Penyandang Disabilitas, Bahagia Selfie Sama Presiden Jokowi

Presiden Jokowi diharapkan memperhatikan pengembangan pemberdayaan kaum disabilitas dengan masyarakat non-disabilitas di Hari Penyandang Disabilitas.

3 Desember 2018 | 15.19 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) menghadiri Peringatan Hari Disabilitas Internasional Tahun 2018 di Bekasi, Jawa Barat, Senin, 3 Desember 2018. ANTARA
Perbesar
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) menghadiri Peringatan Hari Disabilitas Internasional Tahun 2018 di Bekasi, Jawa Barat, Senin, 3 Desember 2018. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bekasi - Presiden Joko Widodo hadir dalam perayaan Hari Penyandang Disabilitas Internasional 2018, Senin, 3 Desember 2018. Perayaan ini dihelat di pelataran parkir Summarecon Mal Bekasi, Kota Bekasi selama dua hari sejak kemarin, dan dihadiri ribuan penyandang disabilitas dari berbagai wilayah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Terima kasih Pak Presiden sudah berkenan hadir, biasanya kami diterima di Istana," kata Ketua Umum Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia atau PPDI Gufroni Sakaril, Senin, 3 Desember 2018.

Dia juga mengapresiasi Presiden Jokowi yang menyempatkan diri mengunjungi tenant-tenant produk karya penyandang disabilitas dari berbagai wilayah di Indonesia. Ia menyebut ada 70 tenant yang berpartisipasi dalam perayaan tersebut mulai produk makanan, fashion, hingga bengkel. "Tak kalah penting, sudah selfie bersama penyandang disabilitas," kata Gufroni.

Mukhlis Abdul Kholik (dipangku Menteri Sosial Agus Gumiwang), anak penyandang disabilitas asal Sukabumi, bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di peringatan Hari Disabilitas Internasional 2018 yang berlangsung di halaman Mall Summarecon Bekasi, Jawa Barat, 3 Desember 2018. TEMPO/Ahmad Faiz

Gufroni menekankan pentingnya pengembangan pemberdayaan kaum disabilitas dengan masyarakat non-disabilitas. Sejumlah contoh kolaborasi itu antara lain pembawa acara dalam kegiatan itu, serta tari-tarian pembukaan yang merupakan gabungan disabilitas dan non-disabilitas. "Pengembangan inklusif ini yang kami harapkan menjadi prioritas pemerintah," ujar dia.

Karena itu, menurut Gufroni, pihaknya meminta dilibatkan dalam sebuah perencanaan pembangunan sejak dari tingkat kelurahan. Sebab, yang mengetahui kebutuhan disabilitas adalah penyandang disabilitas itu sendiri. "Selama ini beberapa teman di daerah belum dilibatkan," ujar dia.

Gufroni juga mengkritisi pemerintah yang cenderung memperdebatkan data penyandang disabilitas. Menurut dia, berapapun angkanya taklah penting karena negara harus selalu hadir. "Karena itu, kami memohon betul negara hadir untuk memenuhi hak penyandang disabilitas," ujar dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus