Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Hasil Analisis UN Diharapkan Bisa Mendongkrak Mutu Pendidikan

Hasil telaah akan digunakan untuk mendiagnosa topik-topik yang harus diperbaiki di setiap sekolah untuk setiap mata pelajaran.

18 April 2018 | 08.35 WIB

Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMAN 1 Palu, Sulawesi Tengah, 9 April 2018. UNBK sekolah menengah atas (SMA) dan madrasah aliyah (MA) berlangsung 9-12 April 2018 yang diikuti 1.983.568 siswa SMA/MA di Tanah Air dan untuk wilayah Sulawesi Tengah diikuti sebanyak 28.181 yang tersebar di 355 SMA/MA di 13 kabupaten dan kota. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah
Perbesar
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMAN 1 Palu, Sulawesi Tengah, 9 April 2018. UNBK sekolah menengah atas (SMA) dan madrasah aliyah (MA) berlangsung 9-12 April 2018 yang diikuti 1.983.568 siswa SMA/MA di Tanah Air dan untuk wilayah Sulawesi Tengah diikuti sebanyak 28.181 yang tersebar di 355 SMA/MA di 13 kabupaten dan kota. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy berharap Kepala Dinas Pendidikan, guru, kepala sekolah, dan pengawas menjadikan hasil analisis ujian nasional (UN) sebagai salah satu alat refleksi dan acuan peningkatan mutu pendidikan. “Saya berharap hasil analisis ujian ini dijadikan cermin yang jujur, dan yang terpenting dapat menjadi pendorong perbaikan mutu pembelajaran.”  Menteri menyampaikannya dalam keterangan tertulis yang diterima pada Rabu, 18 April 2018. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, Totok Suprayitno menerangkan bahwa soal-soal UN terdiri dari tiga level kognitif. Adapun tiga level itu, yaitu level satu pengetahuan pemahaman sekitar 30 persen, level dua aplikasi sekitar 60 persen, dan level tiga penalaran sekitar 10 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Soal-soal tersebut ditulis oleh guru dan ditelaah oleh para guru yang kompeten dan dosen dari beberapa perguruan tinggi.

Hasil telaah itu, kata Totok, akan digunakan untuk mendiagnosa topik-topik yang harus diperbaiki di setiap sekolah untuk setiap mata pelajaran UN. Hasil analisis itu akan didistribusikan ke semua Dinas Pendidikan untuk ditindaklanjuti dengan program-program peningkatan mutu pembelajaran.

Mendikbud berpesan agar para siswa dapat memahami dan meyakini bahwa pembelajaran merupakan proses yang panjang dan tidak bisa instan. “Tetaplah bersemangat, belajar sungguh-sungguh."

Pelajar diminta senantiasa berusaha meningkatkan kemampuan dan kompetensi masing-masing. "Jadilah manusia pembelajar sepanjang hayat,” kata Muhadjir.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus