Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Ida Fauziah Prihatin Perempuan Jateng Banyak Berpendidikan Rendah

Ida Fauziah mengatakan semangat Kartini masih relevan untuk kebutuhan Jawa Tengah.

20 April 2018 | 13.49 WIB

Ketua Umum PP Fatayat NU, Ida Fauziyah mengisi acara dalam kegiatan memperingati Isra Miraj, di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, 26 Juni 2014. Fatayat NU meminta masyarakat Indonesia untuk memilih pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam Pilpres 2014. TEMPO/Imam Sukamto
Perbesar
Ketua Umum PP Fatayat NU, Ida Fauziyah mengisi acara dalam kegiatan memperingati Isra Miraj, di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, 26 Juni 2014. Fatayat NU meminta masyarakat Indonesia untuk memilih pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam Pilpres 2014. TEMPO/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ida Fauziah, menyayangkan masih banyaknya perempuan di Jawa Tengah yang termasuk kategori miskin dan berpendidikan rendah. Padahal, kata dia, Kartini sebagai pejuang emansipasi wanita lahir hingga tutup usia di Jawa Tengah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kartini lahir di Jepara dan meninggal di Rembang, tapi kondisi perempuan yang mengalami kemiskinan masih tinggi, derajat pendidikan juga masih belum," kata Ida di Semarang, Jumat, 20 April 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ida mengatakan semangat Kartini harus terus dikobarkan. Ini karena semangat Kartini dinilai masih relevan dengan kebutuhan masyarakat Jawa Tengah saat ini.

Menurut dia, tingkat kemiskinan di Jawa Tengah masih cukup tinggi. Selain itu, derajat pendidikan masyarakat Jawa Tengah yang ditunjukkan melalui indeks pembangunan manusia masih berada di bawah rata-rata nasional.

"Kartini lahir 139 tahun lalu, semangatnya harus terus dikobarkan. Semangat untuk membebaskan perempuan dari kebodohan dan kemiskinan," kata pasangan calon gubernur Sudirman Said ini.

Jika diberi amanah untuk memimpin Jawa Tengah bersama dengan Sudirman Said, Ida mengatakan telah menyiapkan sejumlah program untuk memberantas kemiskinan.

Dalam lima tahun, ia dan Sudirman menargetkan mampu mewujudkan 1 juta wanita wirausaha baru. Dengan memperluas lapangan pekerjaan, kata Ida, tingkat kemiskinan akan dapat ditekan hingga separuhnya pada lima tahun yang akan datang.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus