Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Istana Jawab Kritik PDIP soal Politik Keluarga Jokowi: Dalam Demokrasi, Rakyat yang Menentukan

Staf Khusus Presiden Grace Natalie mengatakan zaman sekarang setiap partai politik pasti bakal menimbang popularitas dan elektabilitas setiap calon.

12 Juli 2024 | 17.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Istana Kepresidenan merespons kritik Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan atau PDIP, Djarot Saiful Hidayat, soal tudingan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyiapkan keluarganya di politik. Termasuk mengenai pencalonan Bobby Nasution di pemilihan gubernur atau pilgub Sumatera Utara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Staf Khusus Presiden Grace Natalie mengatakan zaman sekarang setiap partai politik pasti bakal menimbang popularitas dan elektabilitas setiap calon. Tujuannya untuk melihat pemimpin yang diinginkan rakyat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Karena dalam demokrasi langsung, suara rakyatlah yang menentukan. Selanjutnya para kandidat harus berjuang meyakinkan pemilih,” kata Grace melalui pesan singkat kepada Tempo pada Jumat, 12 Juli 2024.

Grace mengatakan saat ini tidak ada seorang pun kandidat yang otomatis memenangkan kontestasi dan jabatan. Dalam Pilkada Sumut misalnya, Politikus Partai Solidaritas Indonesia ini, mengatakan parpol yang bukan Koalisi Indonesia Maju pun ikut mendukung Bobby.

“Berarti elektabilitasnya tinggi berdasarkan survei. Kita layak menduga isu dinasti hanya dilontarkan mereka yang takut bertarung,” kata Grace.

Djarot sebelumnya mengungkit hanya di era ini Jokowi – anak, menantu hingga mungkin cucu seorang pemimpin negara disiapkan untuk maju di politik. Kata Djarot, hal ini tak pernah dilakukan oleh mantan-mantan presiden RI sebelumnya.

Eks Wakil Gubernur Jakarta itu menyinggung politik dinasti Jokowi saat diminta komentar mengenai pencalonan Bobby di Pilgub Sumut setelah menjadi Wali Kota Medan. “Sejak masa Pak Jokowi.. Mulai dari anaknya, menantunya, mungkin cucunya, mungkin saudaranya akan disiapkan. Di dalam demokrasi prosedural, oke boleh. Tapi di dalam demokrasi, di dalam politik itu ada etika, ada moral,” kata Djarot di kompleks parlemen pada Kamis, 11 Juli 2024.

Dalam kesempatan terpisah pada Selasa, 9 Juli 2024, Djarot juga menyinggung alasan tujuh partai politik mendukung Bobby Nasution. Ia meragukan alasan partai mendukung Bobby karena faktor Bobby sendiri.

“Untuk Mas Bobby itu mendapat (dukungan partai) karena Mas Bobby-nya atau karena mertuanya, itu pertanyaannya,” kata Bobby.

Bobby Nasution disokong oleh tujuh partai politik. Koalisi gemuk ini terdiri dari Partai Kebangkitan Bangsa, Golkar, Gerindra, NasDem, Partai Amanat Nasional, dan Demokrat. PKB adalah partai terakhir yang memutuskan mendukung Bobby.

Presiden Jokowi dikenal sebagai kader PDIP sebelum ketegangan di Pilpres 2024. Dalam kontestasi, Jokowi disebut mendukung Gibran Rakabuming Raka menjadi Calon Wakil Presiden bagi Prabowo Subianto, yang terpilih sebagai Presiden saat ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus