Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menegaskan peluang pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, belum sepenuhnya tertutup. Namun, dia belum bisa memberikan kepastian kapan persamuhan tersebut berlangsung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jelas ada (pertemuan pak Prabowo dan Bu Mega), sedang direncanakan, enggak tahu kapannya,” kata Prasetyo ditemui usai sidang kabinet di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 6 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rencana pertemuan Prabowo dan Megawati sempat mencuat sebelum Prabowo dilantik sebagai Presiden pada 20 Oktober 2024. Sempat beredar kabar bahwa keduanya akan bertemu pada Kamis malam, 17 Oktober 2024 atau bertepatan dengan ulang tahun Prabowo ke-73.
Namun, wacana pertemuan itu tidak kunjung terjadi sampai Prabowo selesai merayakan pesta ulang tahunnya di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Sepertinya begitu (batal). Sampai dengan acara pelantikan, pertemuan itu masih tertunda," kata Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu, 19 Oktober 2024.
Saat itu, Muzani mengatakan bahwa Megawati tengah beristirahat setelah melakukan perjalanan panjang. Megawati, Presiden ke-5 baru kembali dari lawatan ke makam Imam Bukhori di Uzbekistan dan Masjid Biru di St. Petersburg, Rusia.
PDIP menjadi salah satu partai yang belum menentukan sikap secara resmi mendukung pemerintahan Prabowo. Meskipun sejumlah kader seperti Ketua DPP Puan Maharani dan Bendahara Umum Olly Dondokambey menyebut partai banteng tidak berseberangan dengan Prabowo.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan keputusan bergabung atau tidaknya PDIP ke pemerintahan Prabowo merupakan kewenangan Megawati. “Sikap apakah akan berada di dalam atau di luar merupakan kewenangan dari Ibu Megawati,” kata Hasto setelah sidang promosi doktoralnya di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, 18 Oktober 2024.