Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFOJABAR-Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) membuka 500 posisi untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan 16 ribu Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada 2021. PPPK diprioritaskan untuk guru tingkat SMA, SMK, dan SLB.
Sampai saat ini Pemprov Jabar masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat terkait pengumuman dan pelaksanaan seleksi. "Kami sudah menyiapkan semuanya. Mulai dari draft pengumuman, rincian formasi, juknis verifikasi dan juknis pelaksanaan tes dengan protokol. Setelah juknis keluar, kami akan langsung mengumumkan," ujar Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi Kepegawaian Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jabar Hermin Wijaya dalam AJIB (ASN Jabar Ikut Bicara) Podcast Episode 8.
Sambil menunggu juknis dari pemerintah pusat turun, kata Hermin, pihaknya terus mematangkan pelaksanaan seleksi secara komprehensif. Apalagi di tengah pandemi, pelaksanaan seleksi harus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Selain pembatasan jumlah peserta seleksi dalam satu sesi, alur keluar-masuk dan pergantian peserta seleksi CPNS dan PPPK intens dimatangkan untuk mengurangi risiko interaksi antara peserta dan menghindari kerumunan.
"Sebagai gambaran tahun lalu, ada sekitar 41 ribu pendaftar. Di masa pandemi, kami harus benar-benar mengatur sampai membuat simulasi. Ada tiga Sesi, setiap sesi sekitar 350 peserta, ini gimana pertukaran peserta (antar sesi) harus direncanakan dengan baik," katanya.
BKD Jabar harus benar-benar memperhitungkan tempat dan waktu pelaksanaan seleksi dengan sebaik-baiknya. Semua protokol kesehatan harus diterapkan dengan ketat. Termasuk bagaimana penanganan peserta yang sakit. “Kami terus-menerus membuat strategi pelaksanaan seleksi itu," ujarnya.
Hermin pun memberikan sejumlah tips kepada masyarakat yang berminat mengikuti seleksi CPNS dan PPPK. Tips pertama adalah semua calon pendaftar harus memenuhi persyaratan administrasi dengan lengkap.
" Formasi itu ditetapkan jurusannya apa, tapi banyak pendaftar yang mendaftar tidak sesuai dengan jurusan (linieritas jurusan terhadap formasi). Banyak juga yang tidak sesuai aturan. Misal foto harus berlatar belakang merah, tapi banyak yang tidak sesuai," katanya.
Saat ini digunakan perbekasan digital. Saat scan berkas, pendaftar harus memastikan berkas terlihat jelas dan dapat dibaca tim seleksi. Jangan sampai hasil yang di-scan itu tidak jelas.
Jika lolos administrasi dan masuk tahapan seleksi, Hermin meminta pendaftar mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Mulai dari belajar dengan sungguh-sungguh sampai mempersiapkan kondisi fisik saat pelaksanaan.
"Jangan mendaftar mepet dengan waktu batas pendaftaran. Kemudian saat mengakses situs diusahakan di luar jam kerja. Saat seleksi ujian, itu jangan tergesa-gesa. Lhiat ujian kapan. Persiapkan. Apa yang dipersyaratkan, ATK dan lain-lain harus disiapkan juga," ujarnya.
Hermin mengimbau kepada masyarakat untuk mengakses informasi terkait seleksi CPNS dan PPPK ke situs-situs resmi, seperti situs resmi BKD Jabar. Dia juga menegaskan pendaftaran CPNS dan PPPK gratis dan tidak dipungut biaya.
"Tidak ada biaya. Betul-betul free. Kalau ada yang minta biaya, itu tidak valid dan tidak resmi. Kejadian-kejadian itu ada. Selalu ada. Itu sudah tidak zaman. Sekali lagi, ikuti informasi CPNS dan PPPK di lingkungan Pemda Provinsi Jabar dari BKD Jabar," katanya.(*)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini