Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Stella Christie baru-baru ini menjadi sorotan publik, terutama bagi civitas akademika INSTIKI, setelah diumumkan bahwa dirinya terpilih sebagai Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029 di kabinet Prabowo. Siapakah sebenarnya sosok Stella Christie, bagaimana rekam jejaknya di dunia pendidikan?
Stella Christie adalah seorang ilmuwan kognitif yang berasal dari Medan, Sumatera Utara. Ia mengenyam pendidikan tinggi mulai dari sarjana di Harvard University pada tahun 2004 dengan predikat magna cum laude dan Highest Honors. Pendidikan S2 dan S3 ia lanjutkan di bidang psikologi kognitif dari Northwestern University pada tahun 2010.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Stella Christie menjadi profesor di Universitas Tsinghua, Beijing, Tiongkok, dan memegang peran penting sebagai Research Chair di Tsinghua Laboratory of Brain and Intelligence serta Direktur Child Cognition Center. Selain itu, ia aktif dalam berbagai organisasi ilmiah internasional, termasuk Cognitive Science Society, yang menunjukkan keterlibatannya dalam perkembangan penelitian kognitif di dunia.
Di Indonesia, Stella berperan sebagai penasihat kebijakan pendidikan dan sains, menunjukkan komitmennya terhadap kemajuan pendidikan dan ilmu pengetahuan di tanah air. Karyanya yang berfokus pada perkembangan kognitif telah memberikan kontribusi signifikan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di tingkat global.
Riwayat pendidikan Stella Christie dimulai di Jakarta. Jenjang SD, SMP, dan SMA ia tempuh di Santa Ursula Jakarta, ia menerima beasiswa bergengsi, seperti Beasiswa ASEAN dari Pemerintah Singapura dan United World College, yang membawanya melanjutkan studi ke Red Cross Nordic United World College di Norwegia.
Pada tahun 1999, Stella mendapatkan beasiswa penuh untuk melanjutkan studi di Harvard University, di sana, ia menamatkan pendidikan sarjana sebelum melanjutkan studi doktoral di Northwestern University. Penelitiannya tentang perkembangan kognitif menjadi fondasi bagi kariernya sebagai ilmuwan terkemuka di bidang ini.
Setelah menyelesaikan studi doktoralnya, Stella menjalani program postdoktoral di University of British Columbia, Kanada, kemudian bekerja sebagai assistant professor di Swarthmore College, Amerika Serikat, sebelum diangkat menjadi Tenured Associate Professor pada 2018. Karier akademiknya terus berkembang hingga akhirnya ia menerima tawaran untuk menjadi profesor di Tsinghua University, Beijing.
Dengan pencapaian dan dedikasi yang luar biasa di bidang akademik, Stella Christie telah menjadi salah satu ilmuwan Indonesia yang dihormati. Prestasinya tidak hanya diakui di Indonesia, tetapi juga di dunia internasional. Kegigihan Stella dalam menimba ilmu serta kontribusinya terhadap pengembangan ilmu pengetahuan menjadi inspirasi bagi banyak orang, termasuk civitas akademika INSTIKI tempat ia
Perjalanan akademis Stella menunjukkan betapa pentingnya pendidikan dan penelitian dalam memajukan bangsa. Semangat inovasi dan komitmennya terhadap ilmu pengetahuan dapat menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Melalui prestasi dan dedikasinya, Stella Christie menjadi contoh nyata pendidikan berkualitas dan dedikasi yang tinggi dapat membuka jalan menuju pencapaian yang luar biasa, baik di tingkat nasional maupun internasional.
ANGELINA TIARA PUSPITALOVA | MEYLINDA DWI PUSPITA
Pilihan Editor: Soal Gibran Jadi Alasan PDIP Tak Gabung Kabinet Prabowo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini