Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla atau JK mengatakan permasalahan utang merupakan problem yang terus-menerus menghantui Indonesia. Oleh sebab itu, ia mengharapkan agar pemimpin selanjutnya bisa membebaskan Indonesia dari jerat utang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sebelum persoalan tersebut makin membesar dan membahayakan bangsa, maka persoalan tersebut harus diselesaikan," kata pria yang kerap disapa JK itu melalui keterangannya pada Ahad, 21 Mei 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JK menyebut jebakan utang itu sangat menjerat bagi siapapun. Musababnya, utang itu mudah didapatkan, namun sulit untuk diselesaikan.
"Kita diwariskan untuk membayar hutang, tapi pahlawan yang sebenarnya adalah yang menyelesaikan persoalan dan pemberani yang sebenarnya adalah yang berani untuk tampil menyelesaikan persoalan bangsa ke depan," ujar Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 tersebut.
Memang, kata JK, persoalan utang Indonesia saat ini sudah ada sejak masa pemerintahan yang terdahulu. Namun, ujar dia, persoalan utang pemerintah masa kini justru semakin rumit dan kompleks.
"Setahun bayar hutang dan bunga sampai seribu triliun. Ini terbesar dalam sejarah Indonesia sejak merdeka," kata JK.
Meski begitu, JK mengatakan sejatinya berutang bukanlah merupakan larangan bagi pemerintah. Namun, ia menyebut perlu ada pertimbangan yang matang jika pemerintah hendak mengajukan utang kepada pihak lain. "Perlunya ada kehati-hatian terhadap peningkatan hutang pemerintah," ujarnya.