Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Jokowi Bandingkan Krisis Ekonomi 1998 dengan Krisis Saat Pandemi

"Krisis ekonomi sekarang ini yang rusak bukan hanya urusan sisi keuangan saja seperti 1998. tapi demand rusak dan terganggu," kata Jokowi.

10 Juli 2020 | 09.11 WIB

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) meninjau lahan yang akan dijadikan "Food Estate" atau lumbung pangan baru di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Kamis 9 Juli 2020. Pemerintah menyiapkan lumbung pangan nasional untuk mengantisipasi krisis pangan dunia. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Perbesar
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) meninjau lahan yang akan dijadikan "Food Estate" atau lumbung pangan baru di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Kamis 9 Juli 2020. Pemerintah menyiapkan lumbung pangan nasional untuk mengantisipasi krisis pangan dunia. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 lebih berdampak ketimbang kondisi serupa pada 1998.

"Ekonomi sekarang ini yang rusak bukan hanya urusan sisi keuangan saja seperti 1998. (Saat ini) demand rusak dan terganggu, suplai rusak dan terganggu, serta produksinya juga rusak dan tergangggu. Hati-hati ini harus semuanya mengerti dan paham," kata Jokowi saat kunjungan kerja di Kalimantan Tengah, Kamis, 9 Juli 2020.

Untuk itu, Presiden berharap pemerintah daerah juga waspada. Baik sisi kesehatan maupun ekonomi juga harus dipantau dan dikendalikan dengan baik.

Dia meminta pemerintah daerah terus menggencarkan bantuan sosial. Lalu, stimulus ekonomi juga disiapkan dengan baik yang terutama difokuskan untuk sektor UMKM.

Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020, kata Jokowi, diprediksi minus hingga 3,8 persen. Hal ini juga sejalan dengan prediksi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) terhadap ekonomi global tahun ini.

OECD, kata dia, memproyeksi ekonomi global minus hingga 6 persen sampai 7,6 persen pada 2020. Kemudian, tahun ini ekonomi Inggris diprediksi minus 15,45 persen, Jerman minus 11,2 persen, dan Jepang minus 8,3 persen.

"Hati-hati, ini harus kendalikan dua hal yang berbeda. Sisi kesehatan sangat penting, sisi ekonom juga yang sangat penting. Dua-duanya tidak bisa dilepas satu dengan yang lain, prioritas kesehatan tapi ekonomi juga harus jalan," ujar Jokowi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus