Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Deklarasi kemenangan dalam Pilpres 2019 telah digelar masing-masing calon presiden. Joko Widodo mengklaim kemenangannya didasarkan pada data perolehan suara sementara lewat hitung cepat (quick count) yang dilakukan belasan lembaga survei. Sementara Prabowo mengaku unggul berdasarkan penghitungan hasil TPS (form C1 plano) yang dikumpulkan oleh tim kampanye Prabowo-Sandi. Keduanya mengaku unggul.
Berikut ini perbedaan dan kesamaan seputar deklarasi kemenangan calon presiden dengan nomor urut 01 dan calon presiden nomor urut 02 tersebut.
Baca: Jalannya Deklarasi Kemenangan Jokowi di Retoran Plataran
Klaim Jokowi
1. Jokowi mendeklarasikan sebagai pemenang Pilpres 2019 dengan perolehan suara 54,5 persen. Dasarnya, yaitu merujuk hasil hitung cepat oleh 12 lembaga survei yang sudah ditayangkan di berbagai media, termasuk Tempo.co, mulai pukul 15.00 WIB pada hari pencoblosan Rabu, 17 April 2019.
2.Deklarasi kemenangan Jokowi dilangsungkan di Resto Plataran, Menteng, Jakarta pada Kamis, 18 April 2019. Alasan mengumumkan kemenangan sehari setelah pencoblosan, kata Jokowi, karena sampel suara masuk atau hasil quick count dari 12 lembaga survei hampir mencapai 100 persen.
Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo alias Jokowi (tiga dari kiri) didampingi cawapres Ma'ruf Amin bersama partai koalisi saat memberikan keterangan pers di Jalan HOS Cokroaminoto, Jakarta, Kamis, 18 April 2019. Jokowi mengundang ketua umum partai koalisi untuk membicarakan hasil penghitungan cepat alias quick count Pemilu 2019. TEMPO/Subekti.
3.Jokowi mengatakan tetap menunggu penghitungan Komisi Pemilihan Umum sebagai rujukan hasil resmi Pilpres 2019. Ia berharap penghitungan suara bisa diselesaikan secepatnya. "Tapi quick count dari yang ada telah memberikan angka yang jelas," kata Jokowi.
4. Menurut Jokowi, pengalaman Pemilu 2014 akurasi hitung cepat 99 persen. Data memang menunjukkan bahwa hasil quick count yang menggunakan metode ilmiah ini selalu mendekati perhitungan real count yang diumumkan KPU.
5.Saat deklarasi di Resto Plataran, Menteng, Jakarta, Jokowi didampingi calon wakil presiden Ma'ruf Amin. Jokowi juga menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk tetap bersabar menunggu pengumuman KPU yaitu penghitungan secara manual surat suara Pemilu 2019.
Klaim Prabowo
1.Prabowo Subianto mendeklarasikan kemenangan Pilpres 2019 berdasarkan hasil penghitungan atas form C1 plano yang telah direkapitulasi oleh tim kampanye Prabowo - Sandi. Menurut data yang dikumpulkan tim Prabowo, ada 62 persen suara pemilih yang mencoblos gambar Prabowo yang berpasangan dengan Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden.
Baca: Acara Alumni 212 untuk Prabowo di Monas Belum Berizin
2.Deklarasi berlangsung di rumah Prabowo di Jalan Kertanegara kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Di hadapan pendukungnya, Prabowo membacakan deklarasinya yang diselingi teriakan takbir. Didampingi Sandiaga Uno, deklarasi berlangsung pada Kamis, 18 April 2019 sekitar pukul 17.30 WIB.
3. Prabowo beralasan deklarasi dilakukan lebih cepat lantaran kubunya sudah memiliki bukti kemenangan suara di berbagai daerah. Karena itu, Prabowo mengajak pendukungnya dari berbagai kalangan, seperti partai koalisi, ulama, relawan, tokoh agama, kaum milenial, emak-emak dan bapak-bapak militan untuk bersyukur kepada Tuhan.
Untuk kedua kalinya, calon presiden Prabowo Subianto mendeklarasikan kemenangannya di pemilihan presiden 2019. Kali ini calon wakil presiden Sandiaga Uno ikut dalam deklarasi yang berlangsung di depan rumah Prabowo, Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Kamis, 18 April 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putri
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
4.Prabowo juga berujar akan menyambung silaturahmi dengan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. "Ini agar rantai yang putus segera disambung kembali. Sehingga saya dan saudara Sandiaga Uno akan tetap bersahabat dengan Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin dan semua jajaran 01," kata Prabowo.
5.Sejumlah tokoh hadir dalam deklarasi di rumah Prabowo ini. Di antaranya Amien Rais, Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan. Ada juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri serta Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama, Yusuf Muhammad Martak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BUDIARTI UTAMI PUTRI