Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan ia dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memiliki hubungan yang baik. Ia heran jika di media sosial berkembang isu keduanya bersitegang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca juga: Nyaman Naiki MRT Jakarta, Ini Permintaan Jokowi ke Anies Baswedan
Dalam acara penyerahan sertifikat tanah di Cengkareng, Jakarta Barat, hari ini, Rabu, 9 Januari 2018, Jokowi yang hadir bersama Anies membantah isu tersebut.
"Banyak yang kira saya dan pak Anies ada masalah. Padahal setiap hari saya ketemu, guyonan bareng-bareng," katanya. Anies yang berada di dekat Jokowi pun tersenyum.
Sepanjang hari ini, Jokowi dan Anies sama-sama mengisi dua acara yang berbeda. Pertama, keduanya hadir dalam silaturahmi dengan nasabah Permodalan Nasional Madani (PNM) di Tambora, Jakarta Barat, dan siang harinya datang di pembagian sertifikat.
Dalam acara itu, Jokowi sesekali menjadikan Anies sebagai bahan bercandaannya dengan warga. Contohnya, saat para nasabah PNM meminta tambahan pinjaman, Jokowi malah mengatakan akan diberikan oleh Anies. "Minta sama pak Gub," ujarnya sambil tertawa. Anies pun ikut tertawa.
Kedua tokoh ini memang memiliki hubungan yang dekat. Saat pemilihan presiden 2014, Anies menjadi tim sukses Jokowi. Usai terpilih sebagai presiden, Jokowi menunjuk Anies sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan meski dicopot pada 2016.
Namun pada pemilihan presiden 2019, Anies tidak lagi bersama Jokowi. Ia justru merapat ke seteru Jokowi di 2014, Prabowo Subianto yang kini berpasangan dengan Sandiaga Uno.
Baca juga: Jokowi Apresiasi Anies Baswedan Bangun Sumur Resapan Cegah Banjir
Dalam acara penyerahan sertifikat itu, Jokowi berpesan agar masyarakat tetap menjaga persatuan bangsa menjelang pemilihan umum. Ia meminta jangan karena perbedaan pilihan presiden merusak rasa persaudaraan.
Jokowi menuturkan Indonesia adalah negara besar yang terdiri lebih dari 17 ribu pulau. Aset terbesar bangsa ini adalah persatuan. Sebabnya akan rugi besar jika persatuan ini rusak hanya karena perbedaan politik.
"Jangan sampai karena pilihan bupati, wali kota, gubernur, presiden, jadi terpisah-pisah padahal saudara semuanya," tuturnya.
Selain itu, Jokowi berpesan agar masyarakat tidak mudah percaya dengan berita bohong atau hoaks yang makin marak jelang pemilu bahkan ikut menyebarkannya. Cara-cara seperti itu, kata dia, bukan tata krama khas masyarakat Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini