Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Jokowi Temui PSI di Tengah Isu Presiden Boleh Memihak dan Kampanye, Sebelum di Bandung Bertemu di Mana Lagi?

Di tengah polemik soal pernyataan Jokowi soal presiden boleh memihak dan kampanye, setidaknya Jokowi terlihat dua kali bertemu PSI. Untuk apa?

5 Februari 2024 | 13.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Di televisi, terpampang wajah Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan lantang menyebutkan "PSI menang, pasti menang!". Video itu tayang berkali-kali di beberapa siaran televisi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Belum lama ini, Jokowi terlihat bertemu dengan petinggi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), pendukung paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Bukan sekali, kepala negara berjumpa dengan elite partai berlogo mawar itu sebanyak dua kali. Pertama ketika di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), serta teranyar di Bandung Jawa Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jokowi sempat menuai polemik setelah menyatakan presiden boleh berkampanye dan memihak dalam Pemilu. Jokowi lalu meluruskan pernyataannya itu berdasarkan regulasi dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu). Kendati demikian, pihaknya menegaskan tidak akan ikut mempromosikan kandidat tertentu dalam Pilpres 2024.

Jokowi bertemu PSI di Bandung

Dikutip dari Antara, Jokowi kongko atau bertemu dan mengobrol dengan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep serta sejumlah elite partai tersebut di kawasan Braga, Bandung, Jawa Barat, Sabtu malam, 3 Februari 2024. Jokowi menyampaikan dirinya memenuhi undangan di kawasan Braga untuk menghabiskan malam Minggu.

Pihaknya membantah agenda pertemuan dengan putra bungsunya itu dalam rangka santap malam. “Nggak, nggak makan malam. Minum teh, minum teh saja,” kata Jokowi usai pertemuan, sebagaimana rekaman suara yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu.

Jokowi juga membantah saat ditanya apakah pertemuan itu sekaligus untuk ikut berkampanye. Ayah calon presiden atau cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka ini kembali menjawab bahwa dirinya hanya menghadiri undangan. “Nggak tahu, saya diundang, saya diundang, saya datang minum teh,” katanya.

Jokowi akui senang dengan PSI

Dalam pertemuan itu, Jokowi mengakui sudah lama senang dengan PSI yang banyak memiliki kader muda. Dia percaya PSI memperjuangkan pemerintahan yang baik dan bersih. “Pertama, saya sudah sejak dulu senang sama PSI karena di situ berkumpul anak-anak muda,” kata dia usai pertemuan.

Jokowi menyebut PSI sebagai partai yang berani bersuara lantang. Misalnya, saat berada di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). “Juga berani bersuara. Yang saya senang utamanya yang kemarin, yang di DPRD suaranya kencang, berani memberi kritikan-kritikan untuk memberikan masukan,” katanya.

Jokowi bertemu PSI di Yogyakarta

Tepat sepekan sebelumnya, Jokowi juga bertemu dengan Kaesang di Yogyakarta pada Sabtu, 27 Januari 2024. Jokowi menyempatkan bermain sepak bola dengan putra bontotnya itu di lapangan Sepak Bola Gamplong, Desa Gamplong, Kabupaten Sleman, DIY. Malam harinya, Jokowi bersama Kaesang dan istri, serta Sekjen PSI Raja Juli Antoni menyambangi Ambarrukmo Plaza, untuk menyapa masyarakat dan berbelanja.

Kaesang sebut Jokowi dukung PSI

Kaesang mengatakan pertemuan dengan ayahnya, Jokowi, di DIY tersebut adalah sebagai bentuk dukungan terhadap PSI. “Ya bentuk dukungan dan doa untuk PSI-lah,” kata Kaesang di sela-sela Kampanye Akbar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo – Gibran di Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah, Ahad, 28 Januari 2024.

Kaesang menyebut dalam pertemuannya dengan Presiden juga membahas banyak hal. Akan tetapi, dia enggan merinci pembicaraan tersebut. “Banyak sekali (yang dibicarakan). Cuma saya enggak ngomong ke kalian (media) saja,” kata Kaesang.

Polemik Jokowi sebut presiden boleh memihak dan kampanye

Sebelumnya, Jokowi mengatakan presiden boleh memihak dan berkampanye saat memberi keterangan pers usai menyerahkan secara simbolis pesawat C-130 J-30 Super Hercules ke TNI bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang juga calon presiden nomor urut 2. Namun, Jokowi mengaku belum memutuskan apakah akan ikut kampanye dalam Pemilu 2024.

“Presiden itu boleh loh memihak. Boleh, tapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara,” kata Jokowi di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Rabu, 24 Januari 2024.

Pernyataan Jokowi menuai kritik dari sejumlah kalangan. Menanggapi itu, Istana menyatakan Presiden Jokowi hanya menjelaskan mengenai aturan main soal presiden boleh kampanye. Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan aturan itu tersemat dalam pasal 281, UU Pemilu. Ari menyebut, namun pernyataan presiden banyak disalahartikan.

“Presiden-presiden sebelumnya, mulai Presiden ke-5 dan ke-6, yang juga memiliki preferensi politik yang jelas dengan partai politik yang didukungnya,” katanya, dalam keterangan tertulis pada Kamis, 25 Januari 2024.

Belakangan, pada Jumat, 26 Januari 2024, di Istana Kepresidenan Bogor, Jokowi meminta pernyataannya tentang presiden boleh kampanye jangan diinterpretasikan secara liar. Pihaknya mengaku hanya menyampaikan ketentuan dalam perundang-undangan lantaran ketika itu ditanya oleh awak media.

“Udah jelas semuanya kok. Sekali lagi jangan ditarik ke mana-mana. Jangan diinterpretasikan ke mana-mana. Saya hanya menyampaikan ketentuan aturan perundang-undangan, karena ditanya,” kata Jokowi .

HENDRIK KHOIRUL MUHID  | DANIEL A. FAJRI | ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus