Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan penuntasan kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) menjadi salah satu agenda Calon Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dahnil merupakan koordinator juru bicara pasangan Prabowo - Sandiaga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tentu ada janji komitmen yang dibuat dari Pak Prabowo dan Sandi, yaitu berani menyelesaikan masalah penguasaan bandit politik, termasuk pelanggaran HAM," kata Dahnil dalam konferensi pers yang digelar di Roemah Djoeang, Jalan Potogan, Jakarta Selatan, Jumat, 21 September 2018.
Dalam kasus penuntasan pelanggaran HAM ini, Dahnil menyebut nama Novel Baswedan. Menurut Dahnil, kejelasan pengusutan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu akan ia sampaikan pada awal masa kampanye.
Dahnil menjamin janji kampanye Prabowo dan Sandiaga akan memperjuangkan masyarakat yang adil dan makmur. Salah satunya dengan melumpuhkan mafia-mafia pelanggaran hak asasi dan bandit-bandit ekonomi.
Pernyataan itu menjadi rekomendasi Dahnil kepada Sandiaga pekan lalu saat ia belum didapuk sebagai koordinator juru bicara. Waktu itu, Sandiaga berkunjung ke kantor Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah untuk lawatan biasa sekaligus salat jumat.
Dahnil mengatakan telah mengkaji ketokohan Prabowo - Sandiaga sejak lama. Ia yakin keduanya memiliki mandat pemimpin yang berani mengambil keputusan, termasuk pelanggaran HAM yang dimaksud.
Sementara itu, Dahnil mengklaim tidak menemukan satu pun keputusan pengadilan atau hukum yang menyatakan capresnya, Prabowo, terlibat pelanggaran kasus hak asasi. "Saya menemukan fakta beliau adalah seorang patriotik dan loyal. Ketika Prabowo diserang, beliau ikhlas saja," ujarnya. Hal itu pulalah yang menjadi poin pertimbangan Dahnil menerima tawaran sebagai jubir Prabowo - Sandiaga.