Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) di Indonesia selama ini jauh lebih aman dibanding di sejumlah negara lain di Asia. Ia menyatakan bahwa ribut di dunia maya soal pemilu merupakan sesuatu yang masih wajar. "Ribut fisik, kita bersyukur tidak terjadi," kata Jusuf Kalla, dalam rapat koordinasi nasional pengawasan dalam penyelenggaraan Pemilu 2019, di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kalla menceritakan pengalamannya menjadi pengamat pemilu di Azerbaijan ketika sudah tidak menjabat wakil presiden pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia mengatakan pemilu di negara tersebut berlangsung aman. Salah satu parameter aman dan demokratisnya adalah minimnya jumlah tentara dan polisi di jalan-jalan. "Pemilu berjalan baik seperti orang berpesta. Tidak ada soal. TPS (tempat pemungutan suara) diawasi dengan seadanya, tidak ada yang masuk ke dalam," kata Kalla.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat memimpin rapat mengenai pemilu Azerbaijan pun, kata dia, banyak negara yang menilai bahwa pemilu di sana berlangsung sesuai dengan demokrasi. Namun Jusuf Kalla mengaku heran ketika delegasi Pakistan menyampaikan kepadanya bahwa pemilu yang aman itu membosankan. "Boring dia bilang. Kenapa, ya, kalau di Pakistan, pemilu tanpa bom-bom, tanpa tembak-tembak, itu bukan pemilu. Ha-ha-ha," kata Kalla, disambut tawa peserta rapat.
Jusuf Kalla pun teringat akan penembakan terhadap Perdana Menteri Pakistan Benazir Bhutto saat kampanye. Ia juga menyebutkan pemilihan umum di Filipina juga diwarnai insiden penembakan terhadap wali kota. "Kita, alhamdulillah tidak satu orang pun cedera dalam pemilu," tutur Kalla.
Komitmen menyelenggarakan pemilihan umum damai diungkapkan delegasi Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (Adkasi) yang dipimpin Lukman Said ketika menemui Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan di kantornya, di Senayan, Jakarta, kemarin. Adkasi mengundang Zulkifli dalam acara Adkasi yang akan digelar pada Februari 2019.
Sebagai politikus yang berada di daerah, asosiasi yang menghimpun DPRD dari 417 kabupaten se-Indonesia itu juga peduli akan terselenggaranya pemilu yang damai, aman, dan berjalan lancar. Untuk itu, DPRD mengajak MPR mengkampanyekan pemilu damai. "Kami akan jalan pagi dan apel pemilu damai," katanya.
Zulkifli Hasan menyatakan dukungannya pada pemilu damai. "Saya sudah keliling Indonesia dan menyampaikan hal itu," ucapnya. Menurut Zulkifli, pemilu legislatif, dan pemilu presiden, harus berlangsung dengan suasana yang menggembirakan. FRISKI RIANA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo