Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Ketua KPK Firli Bahuri memecat 58 pegawai KPK berintegritas pada September 2021.
Gelombang ketiga pandemi mengancam akibat varian baru virus corona, Omicron.
Setelah 19 tahun, tim bulu tangkis putra Indonesia kembali menjuarai Piala Thomas pada 17 Oktober 2021.
Disingkirkan Lewat Tes Kebangsaan
KETUA KPK Firli Bahuri memecat 58 pegawainya lewat tes wawasan kebangsaan pada September 2021. Mereka dicap merah dalam urusan Pancasila dan UUD 1945. Hasil pengusutan Ombudsman RI dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menyimpulkan bahwa pimpinan KPK menyimpang dari prosedur serta melanggar HAM. Lalu kedua lembaga merekomendasikan agar Presiden Joko Widodo membatalkan pemecatan itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Polri Listyo Sigit Prabowo merespons pemecatan ini dengan mengangkat 44 orang—12 orang tak bersedia, satu orang meninggal, dan satu pensiun—menjadi pegawai negeri di kepolisian. Mereka akan ditempatkan dalam satuan tugas pemberantasan korupsi di kepolisian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Novel Baswedan bersama 57 orang pegawai KPK yang tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan, dari kantor KPK, Jakarta, 30 September 2021. TEMPO/Imam Sukamto
Di Ambang Gelombang Ketiga
Setelah mereda sekian bulan, badai pandemi Covid-19 kembali meninggi pada Desember ini. Penyebabnya adalah Omicron. Varian terbaru virus Corona memiliki tingkat kecepatan penularan 3 kali lebih tinggi dari Delta, varian yang membuat fasilitas kesehatan Indonesia kolaps pada Juli silam.
Sejak teridentifikasi pertama oleh peneliti Afrika Selatan pada akhir November lalu, Omicron menyebar dengan cepat. Di Indonesia, kasus Omicron meningkat dari satu pada 16 Desember menjadi 68 per dua hari lalu. Dengan laju penularan yang cepat, Kementerian Kesehatan memprediksi puncak gelombang ketiga akan terjadi pada akhir Januari mendatang.
Ilustrasi varian Omicron SARS-CoV-2. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Piala Thomas, Setelah 19 Tahun
Indonesia memenangi Piala Thomas setelah mengalahkan Cina di Aarhus, Denmark, pada 17 Oktober lalu. Anthony Ginting cs membawa trofi tertua Federasi Bulutangkis Dunia itu kembali ke Indonesia setelah penantian 19 tahun.
Indonesia sejatinya merupakan penguasa di kejuaraan bulu tangkis beregu putra ini. Sebelum di Denmark, Merah-Putih menjadi tim yang paling sering jadi kampiun, 13 kali. Namun, setelah Taufik Hidayat dan kawan-kawan menjadi juara di Guangzhou, Cina pada 2002, Indonesia selalu gagal mencapai podium tertinggi di kompetisi dua tahunan tersebut.
Anthony Ginting di Aarhus, Denmark, 17 Oktober 2021. Claus Fisker/Ritzau Scanpix via Reuters
Patroli Abadi KRI Nanggala
KRI Nanggala 402 mengalami kecelakaan fatal di perairan Bali bagian utara pada 21 April lalu. Kapal selam itu hilang kontak usai saat latihan peluncuran torpedo. Setelah pencarian intensif yang juga melibatkan India, Australia, dan Amerika Serikat, Nanggala dinyatakan tenggelam dan 53 awaknya gugur.
Pantauan visual robot kendali jarak jauh mendapati kapal selam berukuran 60x6 meter tersebut terbelah menjadi tiga bagian di kedalaman 838 meter--jauh melebihi batas kedalaman operasinya, 500 meter. Insiden ini diduga akibat mati listrik.
Serpihan kapal selam KRI Nanggala-402 di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Kuta, Bali, 24 April 2021. Johannes P. Christo
Pengumpul Dana Jamaah Islamiyah
Satu per satu pentolan Jamaah Islamiyah—organisasi yang terafiliasi dengan kelompok teror global—ditangkap oleh Densus 88 Antiteror Polri sepanjang 2021. Terbaru, anggota Dewan Syura dan pengumpul dana JI, Farid Ahmad Okbah, ditangkap pada 16 Desember 2021. Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia dan pengurus Majelis Ulama Indonesia Bekasi ini menjadi mentor para ustad JI. Ia dan anggotanya mengumpulkan dana lewat ratusan kotak amal yang disebar di banyak tempat.
Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia Farid Ahmad Okbah. Dok Youtube/Tafaqquh Online
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo