Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Kata Jokowi dan Surya Paloh Soal Isu Reshuffle Menteri NasDem Buntut Hubungan yang Renggang

Jokowi dan Surya Paloh buka suara soal kemungkinan adanya reshuffle menteri dari NasDem.

16 Mei 2023 | 11.55 WIB

Presiden Joko Widodo merangkul Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat menghadiri penutupan Kongres Kedua Partai Nasdem dan HUT ke-8 Partai Nasdem di Jakarta International Teathre, Jakarta, Senin, 11 November 2019. Twitter.com
Perbesar
Presiden Joko Widodo merangkul Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat menghadiri penutupan Kongres Kedua Partai Nasdem dan HUT ke-8 Partai Nasdem di Jakarta International Teathre, Jakarta, Senin, 11 November 2019. Twitter.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi merespons hubungannya dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang saat ini berada pada titik terendah. Bahkan pada 2 Mei lalu, Jokowi sengaja tak mengundang Surya saat bertemu para ketua umum partai koalisi di Istana Merdeka, Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Saya biasa saja," kata Jokowi seraya senyum saat ditemui usai penanaman mangrove serentak secara nasional di Taman Wisata Alam Mangrove Angke, Jakarta Utara, Senin, 15 Mei 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tidak ada kalimat lain yang disampaikan Jokowi menjawab soal hubungannya dengan Surya ini. Bahkan, Jokowi memastikan belum ada rencana untuk bertemu Surya lagi dalam waktu dekat ini.

Jokowi sebut bisa saja reshuffle menteri dari NasDem 

Akan tetapi ketika ditanya apakah ada kemungkinan reshuffle akan menyasar menteri dari NasDem, Jokowi tidak membantahnya. "Ya bisa saja," kata kepala negara.

Cerita Surya Paloh soal renggangnya hubungan dengan Jokowi

Sebelumnya, Majalah Tempo edisi 14 Mei memuat laporan soal renggangnya hubungan Surya dan Jokowi dalam beberapa waktu terakhir. Surya mengakui hubungannya dengan Jokowi sedang berada di titik terendah.

Partainya memang terang benderang menolak perpanjangan masa jabatan presiden yang didukung partai-partai koalisi. Puncaknya, ketika ia mendeklarasikan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden.

"Tidak ada isu lain yang membuat hubungan jadi merenggang," kata Surya dalam wawancara bersama Tempo di kantornya di lantai 20 NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Mei 2023.

Kepada Tempo, Surya bicara panjang lebar soal seputar hubungannya dengan Presiden Jokowi beberapa waktu terakhir. Bersamaan dengan itu, isu reshuffle atau kocok ulang menteri asal Partai NasDem pun ikut mencuat.

"Saya katakan, yang paling baik adalah ketika trust di antara kita masih terjaga. Saya lebih mengharapkan itu," kata Surya saat ditanya apakah NasDem akan menarik semua menterinya jika ada satu saja yang dicopot dari kabinet. "Kalau itu sudah tidak ada, barangkali akan sulit sekali," kata dia menambahkan.

Soal reshuffle jadi cara depak NasDem, Surya: positive thinking saja

Surya melanjutkan, bahwa tidak semua partai politik memiliki irama, model, dan style manajemen kepartaian yang sama. Di NasDem, Surya mengatakan dirinya menawarkan gagasan sebagai institusi partai, yang belum tentu mudah dicerna dan dipahami, apalagi diyakini publik.

"Saya menawarkan salah satu implementasi operasionalnya adalah politik tanpa mahar. Siapa yang percaya itu? itu artinya saya identik dengan menolak potensi pemasukan di atas Rp 1 triliun.

Bahkan, kata Surya, praktik politik mahar selama ini bisa lebih dari Rp 1 triliun. Kendati demikian, Surya sadar komitmen politik tanpa mahar ini belum tentu dicatat oleh publik, elit, maupun pengamat.

"Itu sejujurnya ruang idealisme yang saya ingin coba terapkan," kata dia.

Surya menyebut, saat ini ada ruang kemewahan bagi partai yang begitu hebat, yaitu dari memilih presiden, gubernur, wali kota, hingga membuat dan mengubah undang-undang. Tapi Surya menilai situasi bisa rusak kalau hak itu tidak diseimbangkan dengan kewajiban, salah satunya melalui proses pendidikan politik. 

Meski demikian, Surya enggan berspekulasi lebih jauh apakah nantinya reshuffle memang menjadi cara untuk mendepak NasDem dari koalisi pemerintah. "Saya menduga dengan praduga yang baik-baik saja. Positive thinking saja," kata dia.

Ada tiga menteri NasDem di pemerintahan Jokowi

Saat ini, ada tiga menteri NasDem di pemerintahan Jokowi. Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate, dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Isu reshuffle menguat setelah Jokowi bertemu dengan para ketum parpol

Isu reshuffle menguat setelah Jokowi bertemu seluruh pimpinan partai koalisi pendukung pemerintahan di Istana Merdeka pada Selasa, 2 Mei 2023. Mulai dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

Surya Paloh dan NasDem yang merupakan partai anggota koalisi pemerintah justru tidak diundang. Dua hari kemudian, Jokowi mengakui sengaja tidak mengundang Surya.

Alasannya karena NasDem sekarang sudah punya koalisi sendiri, yaitu Koalisi Perubahan bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera. "Kita bicara apa adanya ya," kata Jokowi usai mengunjungi Mal Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Mei 2023.

Sementara, kata dia, enam partai yang hadir di Istana Negara Selasa kemarin juga ingin membangun kerja sama politik yang baik. "Mestinya ini kan memiliki strategi besarnya apa, ya masa yang di sini (NasDem) tahu strateginya, dalam politik itu wajar-wajar saja, biasa," kata Jokowi.

Jokowi pun menegaskan bahwa selain pejabat publik, dirinya juga merupakan pejabat politik. Sehingga, dia menilai hal yang wajar ketika dia berbicara soal politik.

"Saya bicara berkaitan dengan itu bisa dong, kan itu tugasnya seorang presiden, hanya memang kalo sudah nanti ada ketetapan KPU baru saya ...," kata Jokowi tidak melanjutkan pernyataannya.

FAJAR PEBRIANTO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus