Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bakal calon kepala daerah muda dari PDI Perjuangan Gibran Rakabuming Raka yang maju di Solo, dan Hanindhito Himawan Pramana di Kediri yang kemungkinan besar akan melawan kotak kosong di Pilkada 2020 adalah bagian dari demokrasi. Menurut Hasto dalam diskusi virtual yang digelar di DPP PDIP, Jakarta, Jumat, hal itu menunjukkan bahwa basis legitimasi yang dimiliki keduanya kuat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mahkamah Konstitusi telah mengatur, ketika ada kecenderungan orang menjadi calon tunggal karena basis legitimasinya cukup kuat, maka tetap masyarakat diberikan opsi kotak kosong. Jadi itu juga sebuah proses demokrasi yang sehat," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia berpendapat salah satu bukti legitimasi keduanya kuat adalah dukungan yang solid dari partai politik lain. Ketika Gibran maupun Dhito mendapatkan dukungan yang besar dari partai politik yang lain, itu artinya kepemimpinannya menyatukan.
Dan menurut dia, kemampuan Gibran dan Dhito tak diragukan lagi karena ternyata kerap turun ke masyarakat jauh sebelum dicalonkan oleh PDIP. "Ini berarti, saat turun ke bawah, keduanya bisa diterima dengan baik oleh rakyat," ucapnya.
Hasto mengatakan dengan banyaknya dukungan itu adalah sebuah tantangan baru bagi Gibran, Dhito, dan kepala daerah PDIP lainnya, untuk menampilkan suatu model kepemimpinan yang benar-benar mewakili seluruh harapan masyarakat.
"Justru kami yakin dukungan ini akan membuat Mas Gibran dan Mas Dhito semakin bekerja keras. Artinya menjadi motivasi," kata Hasto.